Jakarta (ANTARA) - Pendiri perusahaan manajemen artis Avatara88 Sulung Landung menceritakan kehidupan pribadinya melalui buku keempat “Sulung dan NY.AI.”

Buku tersebut berisi memoar dan esai tentang kehidupan pribadi Sulung Landung, mulai dari masa kecil, dewasa, dan hubungannya dengan sang ibu yang disebut dengan “NY. AI.” Buku tersebut berisikan pengalaman personal yang belum pernah dia ceritakan sebelumnya.

“Saya bicara soal luka, trauma, hal-hal yang tidak menyenangkan dan masa gelap yang saya hadapi waktu kecil,” kata Sulung Landung di Wisma ANTARA, Jakarta, Senin.

Tulisan dalam buku tersebut adalah cara Sulung Landunguntuk melupakan hingga akhirnya bisa menerima luka hidup. Dia ingin pembaca karyanya tersebut dapat mengatasi trauma dan luka, yang menurut dia dapat sembuh seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Sulung Landung: Saya percaya "gut feeling" terhadap bakat artis saya

Pengalaman Sulung Landung dalam berdamai dengan trauma dan luka yang dituangkan ke dalam buku itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam mengatasi trauma dan luka mereka masing-masing.

“Orang-orang yang dalam proses menyembuhkan luka, mereka tidak merasa sendiri,” kata Sulung.

Selain menulis buku “Sulung dan NY.AI,” Sulung telah menulis tiga buah buku lainnya, yakni “Artist Management 101: Jalan Panjang Lahirkan Bintang” (2015), “Artist Management 101 Part 2: Kisah di Balik Panggung Hiburan” (2016), dan “Artist Management 101 Part 3: Seni untuk Menjadi yang Terbaik di Industri Hiburan” (2021). Berbeda dengan karya keempatnya, ketiga buku dari Sulung tersebut membahas lebih dalam mengenai manajemen artis dan dunia hiburan berdasarkan sudut pandangnya.

Dia senang membagikan pengalamannya menjadi manajer artis karena belum banyak buku serupa yang dapat dijadikan pelajaran. Dia ingin lebih banyak orang yang belajar dan tahu bagaimana memulai karir sebagai manajer artis.

Menurut Sulung, dari ketiga buku karyanya mengenai manajemen artis, “Artist Management 101 Part 3: Seni untuk Menjadi yang Terbaik di Industri Hiburan” (2021) merupakan karya yang paling lama dia luncurkan. Selain karena pandemi, beberapa kesibukan lainnya sebagai pendiri Avatara88 cukup menyita waktu sehingga ada beberapa distraksi di dalam penulisannya.

“Itu paling lama. Sekitar 5 tahun,” kata Sulung.

Baca juga: Mengulik dunia di balik manajemen artis

Baca juga: Hal yang bisa orang tua lakukan agar anak gemar baca buku

Baca juga: Buku "Meneropong Sejarah Surabaya" diterbitkan Begandring Soerabaia

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023