London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (23/5/2023), menghentikan reli selama tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergelincir 0,10 persen atau 8,04 poin, menjadi menetap di 7,762.95 poin.

Indeks FTSE 100 terangkat 0,18 persen atau 14,12 poin menjadi 7.770,99 poin pada Senin (22/5/2023), setelah bertambah 0,10 persen atau 14,57 poin menjadi 7.756,87 poin pada Jumat (19/5/2023), dan menguat 0,25 persen atau 19,07 poin menjadi 7.742,30 poin pada Kamis (18/5/2023).

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan distributor produk industri dan elektronik yang berbasis di London, RS Group PLC yang sebelumnya bernama Electrocomponents PLC anjlok 6,99 persen; serta perusahaan peritel diskon barang dagangan umum B&M European Value Retail SA kehilangan 4,96 persen.

Sementara itu, Vodafone Group PLC, sebuah grup perusahaan telekomunikasi multinasional Inggris terangkat 2,98 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham salah satu perusahaan pengembang dan investasi properti terbesar di Inggris Raya British Land Company PLC yang meningkat 2,61 persen; serta perusahaan multinasional Inggris yang memproduksi dan menjual rokok, tembakau, dan produk nikotin lainnya British American Tobacco PLC menguat 2,24 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023