Sementara ini, kami telah mengirimkan bantuan berupa bahan makanan sekaligus mendata jumlah korban untuk memberikan bantuan berikutnya,"
Lampung Selatan (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan memberikan bantuan bahan makanan kepada puluhan keluarga di Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari yang telah mengungsi selama tiga hari akibat rumah mereka kebanjiran.

"Sementara ini, kami telah mengirimkan bantuan berupa bahan makanan sekaligus mendata jumlah korban untuk memberikan bantuan berikutnya," kata Sekretaris Daerah Pemkab Lampung Selatan Ishak MM, saat meninjau lokasi banjir, didampingi kepala dinas terkait, di Tanjungsari, Jumat.

Menurut dia, saat ini yang paling diperlukan warga korban banjir adalah bahan makanan, mengingat barang-barang milik mereka terendam air.

Setelah itu, pemkab setempat menurut dia, akan mengirimkan bantuan lagi.

Ishak menyatakan bersyukur, meskipun sejumlah warga menderita kerugian material, namun tidak ada korban jiwa selama banjir menggenangi wilayah itu.

Sekda Lamsel itu menyampaikan agar warga setempat tidak usah khawatir, mengingat melalui pihak desa dan kecamatan nanti akan menyalurkan bantuan setelah pendataan jumlah pasti rumah yang terendam air tersebut.

Menurut dia, bagi warga yang memiliki lahan pertanian kebanjiran akan dicarikan solusi terbaik apakah mendapatkan bantuan dana atau benih untuk menanam ulang tanaman padi mereka yang hancur diterjang banjir selama beberapa hari terakhir.

"Bila kami bantu bibit pun belum terlambat, mengingat petani baru saja mulai tanam padi," kata dia lagi.

Ishak menyatakan pula, berkaitan tanggul yang jebol maupun tanggul yang belum selesai dibangun oleh Balai Besar Sungai Mesuji dan Sekampung, akan segera dikoordinasikan agar segera dibangun kembali karena saat musim hujan sungai itu meluap ke daerah tanggul penangkis banjir.

Hingga saat ini, banjir yang menggenangi 30 rumah warga di Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari kondisinya semakin parah, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter atau setinggi leher orang dewasa.

Akibatnya, sejumlah warga terpaksa mengungsi dan meninggalkan rumah mereka.
(KR-KTA/B014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013