"Fungsi lain Bendung Katulampa sebagai sistem peringatan untuk menginformasikan ketinggian air Ciliwung."
Bogor (ANTARA News) - Bendungan Katulampa di Bogor, Jawa Barat, memiliki empat pintu air yang sewaktu-waktu dibuka untuk menguras air dan sedimen guna mencegah sedimentasi atau pendangkalan, kata Kepala Pelaksana Harian Bendung Katulampa, Andi Sudirman.

"Pintu air dibuka pada saat-saat tertentu, khususnya selepas debit air meningkat, gunanya untuk menguras air dan sedimen," ujarnya di Bogor, Minggu.

Andi mengatakan, secara keseluruhan Bendungan Katulampa memiliki 14 pintu, 10 pintu terdapat di irigasi yang posisinya berada persis di samping bendungan.

Pintu irigasi tersebut, dikemukakannya, terbagi dua pintu depan dan belakang masing-masing lima pintu, sedangkan di bendung sendiri hanya ada empat pintu.

Pada saat air di bendung mengalami peningkatan signifikan, ia menyatakan, salah satu pintu dibuka bertujuan menguras air agar tidak meluap ke irigasi.

"Jika air tinggi, pintu air yang dibuka hanya satu, yang paling ujung. Tiga pintu lainnya masih tetap tertutup," katanya.

Menurut Andi, pintu air Bendungan Katulampa memang harus sesekali dibuka, tujuannya untuk menguras sedimen yang ada di pintu air.

Arus Sungai Ciliwung, katanya, membawa unsur hara, diantaranya sampah-sampah, pasir tanah dan batu yang jika dibiarkan tertahan di bendungan akan menyebabkan sedimentasi.

"Jika terjadi sedimentasi, artinya permukaan sungai akan meluap karena di pintu air mendangkal, sehingga pintu air harus dibuka untuk menguras sedimentasi," katanya.

Andi menyatakan, pintu air dibuka seluruhnya tidak pada saat air mengalami kenaikan signifikan, namun hanya pada saat-saat tertentu dengan ketinggian air di atas 100 meter.

"Kalau pintu air tidak dibuka, maka sedimen akan mengendap, dan ini berpengaruh bagi bendung yang menahan air, semakin banyak sedimen akan semakin kuat tekanan air," katanya.

Ia menjelaskan, tidak benar bila pada saat hujan dan ketinggian air Ciliwung meningkat, maka pintu air di Bendungan Katulampa dibuka sehingga air kiriman dari Bogor menyebabkan banjir di Jakarta.

"Saat air mengalami peningkatan, otomatis ketinggiannya melampaui tingginya pintu air, sehingga meluap dan keluar dari keempat pintu," ujarnya.

Dia pun menjelaskan, fungsi Bendungan Katulampa sebagai irigasi yang menahan air untuk dibagikan, sedangkan fungsi lain bendungan sebagai penampung air yang dipertahankan baik pada musim kemarau maupun penghujan.

"Fungsi lain Bendung Katulampa sebagai sistem peringatan untuk menginformasikan ketinggian air Ciliwung kepada petugas penjaga air di hilir sungai," kata Andi menambahkan.

Bendungan Katulampa dibangun pada zaman Belanda pada 1887, yang fungsinya menampung air Ciliwung untuk irigasi dan menjadi titik mengukur ketinggian air sebagai sistem peringatan untuk wilayah hilir karena Ada 13 anak sungai yang mengalir di kawasan Puncak dan bertemu di Ciliwung.
(T.KR-LR)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013