Jakarta (ANTARA) - Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (kode saham: SRTG) Devin Wirawan menyampaikan kontestasi politik yang melibatkan Sandiaga Salahuddin Uno menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak akan mempengaruhi pergerakan saham Saratoga.

“Menurut saya tidak. Karena Pak Sandi, walaupun dia benar adalah salah satu pemegang saham terbesar di Saratoga, tapi sejak dia dulu run sebagai wakil gubernur (DKI Jakarta), dia sudah melepaskan semua role, baik eksekutif maupun non eksekutif di perusahaan Saratoga maupun anak perusahaan kami,” ujar Devin di depan awak media di Jakarta, Senin.

Sebagaimana diketahui, Sandiaga Uno tercatat sebagai salah satu pemegang saham pengendali PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, dengan kepemilikan sebanyak 2,91 miliar lembar saham atau 21,52 persen.

Di sisi lain, investor yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia tersebut, beberapa waktu yang lalu telah mengundurkan diri sebagai kader dari salah satu partai yang terdaftar sebagai kontestan Pemilu 2024.

Devin menjelaskan Sandiaga Uno juga memiliki saham di beberapa perusahaan lain, bahkan di Amerika Serikat (AS), namun tidak memiliki kendali atas perusahaan tersebut.

“Jadi dia juga memiliki saham di banyak perusahaan lainnya, seperti perusahaan di AS mungkin, tapi dia tidak memiliki kendali atas perusahaan tersebut,” ujar Devin.

Perusahaan investasi yang juga dimiliki oleh konglomerat Edwin Soeryadjaya ini akan fokus berinvestasi pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) dan sektor kesehatan pada tahun 2023.

“Salah satu industri yang menurut kami sangat baik, dan kami sudah melakukan investasi adalah energi di renewable energy, berikutnya sektor fokus kami adalah sektor healthcare,” ujar Investor Relation Saratoga Ryan Sual.

Saratoga menargetkan investasi senilai 100 juta hingga 150 juta dolar AS ke berbagai perusahaan dan beragam sektor pada tahun 2023 ini.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/RUPSLB), Saratoga memutuskan akan membagikan dividen tunai senilai Rp1 triliun atau Rp75 per saham untuk tahun buku 2022, atau meningkat dari sebelumnya sebesar Rp810 miliar atau Rp60 per saham pada tahun buku 2021.

Selain itu, perseroan menyetujui program buy back yang dianggarkan sebesar Rp150 miliar, dengan 50 juta lembar saham, yang akan efektif mendapatkan persetujuan setelah hari ini 15 Mei 2023 hingga RUPST berikutnya atau maksimal hingga 30 Juni 2024

Baca juga: Saratoga akan fokus investasi di sektor energi hijau dan kesehatan
Baca juga: Saratoga Investama segera bagikan dividen Rp1 triliun tahun buku 2022
Baca juga: Saratoga Investama catat NAV capai Rp60,9 triliun pada 2022

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023