UMi di Jambi sampai 31 Maret 2023 telah disalurkan kepada 2.109 debitur.
Jambi (ANTARA) - Realisasi pembiayaan ultra mikro (UMi) di Provinsi Jambi hingga 31 Maret 2023 mencapai Rp11,06 miliar dan berkontribusi sebesar 8,5 persen dari pembiayaan UMi di regional Sumatera.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi Burhani, di Jambi, Senin, mengatakan penyaluran pembiayaan ultra mikro di Jambi masih didominasi oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

"UMi di Jambi sampai 31 Maret 2023 telah disalurkan kepada 2.109 debitur," katanya.

Pada pembiayaan UMi ini, debitur didominasi kaum wanita dengan skema kelompok. Pembiayaan disalurkan pada sektor perdagangan. Adapun jumlah debitur pembiayaan ultra mikro ini didominasi oleh masyarakat Kota Jambi dan Kabupaten Sarolangun.

Jumlah debitur ultra mikro di Kota Jambi sebanyak 425 debitur dengan jumlah pembiayaan mencapai Rp2,2 miliar, posisi kedua di Kabupaten Sarolangun dengan jumlah debitur sebanyak 301 dan pembiayaan mencapai Rp1,5 miliar.

Selanjutnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur jumlah debitur ultra mikro mencapai 273 dengan besaran pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp1,4 miliar. Pada Kabupaten Tanjung Jabung Barat jumlah debitur mencapai 241 debitur dengan dana penyaluran mencapai Rp1,2 miliar.

Penyaluran ultra mikro di Kabupaten Muaro Jambi menyasar kepada 214 debitur dengan dana yang sudah disalurkan mencapai Rp1,1 miliar. Selanjutnya di Kabupaten Tebo terdapat 189 debitur yang merasakan manfaat pembiayaan ultra mikro dengan kucuran dana mencapai Rp992 juta.

Di Kabupaten Bungo jumlah debitur mencapai 168 debitur dengan dan ayang sudah tersalurkan sebesar Rp926 juta, Kabupaten Batanghari sebanyak 137 debitur dengan dana pembiayaan yang tersalurkan sebesar Rp726 miliar.

Untuk Kabupaten Merangin dan Kerinci masing-masing sebanyak 100 debitur dan 61 debitur. Dengan jumlah pembiayaan yang disalurkan di wilayah Merangin mencapai Rp488 juta dan Kabupaten Kerinci sebesarRp298,5 juta.

Sementara itu, untuk di Kota Sungai Penuh, DJPb mencatat tidak ada penyaluran ultra mikro di daerah tersebut hingga periode 31 Maret 2023. Burhani meminta kepada masyarakat untuk memanfaatkan program pembiayaan ultra mikro tersebut guna meningkatkan pendapatan keluarga sehingga meningkatkan perekonomian.
Baca juga: Kemenkeu: Pembiayaan Ultra Mikro jangkau 20 ribu unit usaha di NTT
Baca juga: Erick Thohir: 40 ribu UMKM gabung di PaDi UMKM

Pewarta: Tuyani
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023