Kota Bogor (ANTARA) - Wakil Wali Kota Bogor, Jawa Barat Dedie Abdul Rachim mendukung kehadiran ATM sampah digital menuju terwujudnya smart city plastic yang telah dicanangkan untuk memenangkan kembali Adipura.

Saat ini lebih kurang ada 42 mesin ATM Sampah. Mesin-mesin itu tersebar di instansi pendidikan hingga perhotelan dan diakui Sari akan terus bertambah di wilayah Kota Bogor.

"Ini sebuah harapan baru setelah Kota Bogor meraih Adipura. Kota Bogor juga mencanangkan diri sebagai Smart City Plastic. Kita kelola plastik lebih bijak lagi. Terbukti hari ini kita launching ATM Sampah dari Mountrash dan juga yayasan Rumah Kedua, dibantu WWF," kata Dedie Rachim dalam keterangannya, Kamis.

Menurut Dedie Rachim, dengan terobosan ini kesadaran publik tentang sampah khususnya plastik bisa terus tumbuh. Bahkan, di ATM Sampah ini, warga masyarakat bisa mendapat hadiah berupa uang tunai dari total akumulasi sampah yang terkumpul.

"Ada aplikasi yang harus didownload, setelah itu scan barcode. Nanti barcode itu menunjukkan identitas kita. Nanti ketika dimasukkan botolnya ada reward berupa uang sebesar Rp 50 yang diakumulasi menjadi saldo," terangnya.

Mesin ATM ini juga membantu proses daur ulang sampah sehingga menjadi lebih bermanfaat. Di sisi lain, sambung Dedie, Kota Bogor juga sudah memiliki hampir 300 bank sampah dan Basiba yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup.

Inovasi ATM Sampah ini diinisiasi oleh Yayasan Rumah Kedua dan Mountrash dibantu World Wide Fund for Nature (WWF) yang diharapkan mampu menjadi solusi lain permasalahan sampah di Kota Bogor.

Peluncuran ATM sampah telah dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim saat launching ATM Sampah Digital tersebut di Auditorium Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor, Rabu (3/5).

"Ini berjalan cukup lama, sekitar 3-4 tahun terakhir. Juga jadi bukti serius bagi pemkot mengelola sampah plastik. Sehingga turut mengurangi pengurangan pembuangan sampah Kota Bogor ke Galuga sana. Jadi memang program ini harus digencarkan," tambahnya.

Direktur PT Mountrash Indonesia, Dewi Puspasari mengatakan, untuk mengoperasikan mesin ATM ini, warga hanya tinggal mengunduh aplikasi Mountrash di gawai mereka. Ada empat jenis sampah yang bisa dimasukkan ke ATM.

"Pertama scan, lalu masukan botol, nanti pada saat botol masuk ke mesin otomatis nanti uang masuk ke aplikasi Rp 50. Uang nanti bisa dipakai token listrik, air, kemudian beli pulsa atau transfer bank," jelasnya.

 

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023