Jalan rusak bisa lebih diterjemahkan adalah jalan tanah dan jalan yang masih perkerasan dengan urukan pilihan.
Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau M Arief Setiawan mengatakan pihaknya berupaya setiap tahun memperbaiki jalan rusak untuk kelancaran arus lalu lintas barang dan orang di Riau.

"Pada APBD tahun 2023, Pemprov Riau mengalokasikan untuk pembangunan dan peningkatan jalan sepanjang 83,21 km atau yang akan mengurangi kerusakan sebesar 2,97 persen," kata Arif, di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan, kondisi jalan rusak di Riau yang sudah dengan penutup aspal maupun beton yang rusak hanya sepanjang 132,99 km (4,75 persen) saja.

Akan tetapi ruas jalan provinsi dalam kondisi rusak, katanya lagi, justru didominasi oleh banyak ruas jalan yang masih kondisi jalan tanah sepanjang 334,95 km (11,96 persen) dan ruas jalan masih dalam perkerasan urpil/kerikil sepanjang 513,82 km (18,35 persen) berdasarkan hasil survei IRMS (Integrated Road Management System) 2022.

"Jalan rusak bisa lebih diterjemahkan adalah jalan tanah dan jalan yang masih perkerasan dengan urukan pilihan (urpil)," katanya.

Sementara ini masih banyak jalan baru yang masih kondisi tanah di Provinsi Riau. Terutama jalan-jalan baru untuk konektivitas di beberapa kabupaten/kota.

Pemprov Riau melalui Dinas PUPR di beberapa kabupaten/kota seperti di Inhil, Rohil, Meranti, Pelalawan, dan Dumai memang sedang menimbun jalan untuk konektivitas antardaerah yang secara teknis tidak bisa langsung dibangun dengan perkerasan aspal/beton.

Arief menyebutkan ruas jalan Provinsi Riau cukup panjang yakni 2.799.81 km atau termasuk yang terpanjang di Sumatera. 

Pewarta: Frislidia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023