kita kan diciptakan untuk berbeda-beda, saling melengkapi
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengajak warga memaknai perbedaan Lebaran 2023 untuk lebih mempererat tali persaudaraan.
 
"Ga masalah, karena anggap ini suatu perbedaan yang akan mempererat (persaudaraan) kita semua," kata Joko di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat.
 
Menurut Joko, masyarakat tidak perlu mempermasalahkan pelaksanaan Lebaran 2023.
 
"Ya kita kan diciptakan untuk berbeda-beda, saling melengkapi," ujar Joko.
 
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Idul Fitri 2023 Masehi jatuh pada Sabtu (22/4), setelah diputuskan dalam sidang isbat yang digelar di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Kamis.
 
"Berdasarkan hisab posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria baru MABIMS, serta ketiadaan melihat hilal. Sidang isbat menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023 Masehi," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers penetapan sidang Isbat di Jakarta, Kamis.
 
Dengan demikian, penetapan 1 Syawal antara Pemerintah dengan Muhammadiyah berbeda. Muhammadiyah  menetapkan Idul Fitri pada Jumat (21/4) yang didasarkan pada kriteria wujudul hilal. Sementara Pemerintah pada Sabtu (22/4) berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Baca juga: Pemprov DKI selenggarakan Shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Balai Kota
Baca juga: Ratusan warga antre untuk tukar uang di Masjid Hasyim Asy'ari
Baca juga: Pj Gubernur DKI berencana Shalat Idul Fitri di Balai Kota

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023