Jakarta (ANTARA) -

Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengupayakan mobilisasi pemudik penyandang disabilitas yang akan meninggalkan Jakarta melalui Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Selasa mengatakan Terminal Kalideres saat ini belum direvitalisasi, sehingga menurutnya masih agak kurang dari sisi keberpihakan kepada penyandang disabilitas.

"Tapi kami terus berupaya agar mobilisasi mereka di dalam terminal tetap terfasilitasi secara baik dan tidak kurang satu apapun," ujar Syafrin.

Syafrin juga mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merevitalisasi sejumlah terminal dengan fasilitas ramah penyandang disabilitas seperti di Terminal Tanjung Priok, Terminal Pulogebang, juga Terminal Kampung Rambutan.

Pihaknya tengah mengupayakan revitalisasi diterapkan untuk terminal Kalideres.

Dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen mengatakan masukan dari Ombudsman RI setelah melakukan pengawasan adalah belum tersedianya jalur khusus untuk penyandang disabilitas.

Menurut Revi, jalur untuk penyandang disabilitas di terminal diharuskan ada di gedung yang tertutup.

"Kita kan masih terminal konvensional, jadi sarana dan prasarana yang ada saat ini seperti toilet disabilitas," ujar dia.

Revi mengatakan toilet disabilitas yang berada di pojok terminal tersebut dijaga oleh petugas kebersihan. Pihak Terminal Kalideres juga siap memberikan pendampingan dan layanan kepada pemudik penyandang disabilitas.

Selain itu, Terminal Kalideres juga tersedia layanan gawat darurat 24 jam yang telah berkoordinasi dengan rumah sakit terdekat untuk para penumpang.

Sebelumnya, Ombudsman RI meminta pengelola Terminal Kalideres menambah fasilitas, mulai dari jalur untuk difabel hingga pusat informasi demi kenyamanan para penumpang.

"Kalau untuk sarana dan prasarana memang di sini terbatas ya secara lahan bangunannya memang masih terbatas," kata Kepala Asisten Pencegahan Ombudsman RI Jakarta Raya Dika Arlita saat ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin.

Dika menyebutkan, fasilitas untuk difabel memang sudah ada toilet namun disarankan perlu adanya jalur pedestrian yang dilengkapi "guiding block" atau penunjuk arah bagi penyandang disabilitas.

Selain itu, pihaknya juga menyarankan perlu adanya pusat informasi maupun pengelolaan pengaduan agar masyarakat bisa mudah mendapatkan informasi secara sentral.

"Mungkin perlu ada 'contact center'-nya juga agar mereka bisa mengadu secara 'online' maupun di lokasi," katanya.
Situasi toilet disabilitas yang sepi di Terminal Kalideres Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Antara/Devi Nindy).

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023