Dubai (ANTARA) - Arab Saudi berinisiatif akan melepaskan sejumlah tahanannya ke Yaman pada Senin, setelah tiga hari berturut-turut pertukaran tahanan antara dua pihak yang berseteru dalam konflik tersebut, kata Palang Merah Internasional.

Dalam operasi tiga hari yang dimonitor oleh Palang Merah Internasional, yang berakhir pada Minggu (16/4), sebanyak 900 tahanan dikembalikan ke asalnya. Hal tersebut adalah langkah untuk membangun kepercayaan antara perwakilan Saudi dan Houthi, kelompok yang berpihak pada Iran.

Wakil menteri luar negeri Houthi mengatakan di Twitter bahwa 104 orang Yaman yang ditahan di Arab Saudi akan dilepaskan pada Senin. Hal itu di luar dari persetujuan pertukaran tahanan yang sudah dibuat keduanya.

Dalam pembicaraan di Swiss bulan lalu, keduanya sepakat untuk membebaskan 887 tahanan, dan akan bertemu kembali pada Mei untuk membahas pembebasan yang lain.
Baca juga: Saudi dan Houthi serius berdamai, hari ini mulai pertukarkan tahanan

Para negosiator berharap ada persetujuan yang lebih sepadan, yang berisi pembebasan seluruh tahanan dalam perbincangan yang sudah diadakan. Rangkaian pembicaraan keduanya difasilitasi oleh PBB, dikenal sebagai Kesepakatan Stockholm, dan berbuah pembebasan tahanan pada tahun 2022 dan 2020.

Selama tiga hari, pesawat Palang Merah Internasional membawa tahanan tersebut dan menurunkannya di enam kota yang tersebar di Yaman dan Arab Saudi.

"Tiap waktu istirahat bagi warga yang lelah, termasuk melalui operasi pembebasan semacam ini, adalah sesuatu yang harus didukung. Namun, pada akhirnya, hanya solusi politik yang akan mengakhiri penderitaan di Yaman," kata Fabrizio Carboni, direktur regional Palang Merah Internasional.

Konflik Yaman, yang menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan lainnya kelaparan, dipandang sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.
Baca juga: Dua pihak bertikai di Yaman sepakat tukar 880 tahanan

Sebuah koalisi yang dipimpin Saudi melakukan intervensi di Yaman pada tahun 2015, setelah Houthi, grup yang berpihak pada Iran, menggulingkan pemerintahan di Sanaa pada tahun 2014.

Pada Maret, Riyadh dan Tehran setuju untuk memperbaiki hubungan diplomatik yang terputus pada tahun 2016. Hal tersebut menumbuhkan harapan akan pencapaian perdamaian di Yaman.

Pada hari Kamis (13/4), perwakilan dari Saudi menyelesaikan pembicaraan damai dengan kelompok Houthi. Menurut negosiator dari pihak Houthi, pembicaraan tersebut menghasilkan sejumlah perkembangan, serta akan ada pembahasan lebih lanjut untuk mendiskusikan perbedaan yang masih ada.

Sumber: Reuters

Baca juga: PBB apresiasi progres perundingan damai dengan Houthi di Yaman

Penerjemah: Mecca Yumna
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023