Jakarta, (ANTARA News) - Calon Gubernur DKI Jakarta yang akan diusung sejumlah partai politik (parpol) untuk ikut Pilkada awal tahun 2007 mendatang sebaiknya figur yang peduli terhadap lingkungan dan nasib rakyat miskin. "Calon Gubernur mendatang jangan hanya memikirkan jabatan, tetapi perhatikanlah kondisi lingkungan Jakarta yang kotor dan semrawut," kata Umbas, salah seorang mahasiswa Universitas Nasional (Unas) Jakarta, di Jakarta, Jumat (26/5). Saat ini sejumlah parpol mulai melirik figur-figur untuk ikut Pilkada awal tahun 2007 menggantikan kepemimpinan Sutiyoso yang telah berlangsung selama dua periode. Nama-nama calon gubernur DKI yang beredar di telinga masyarakat di antaranya, anggota DPD RI, Sarwono Kusumaatmadja, Wakil Gubernur DKI, Fauzi Bowo, Ketua Partai Golkar DKI, Ade Suryapriatna dan Sekjen Dephankam Sjafrie Syamsuddin. "Siapapun calon yang diusung partai politik semuanya memiliki kapabilitas baik, tetapi lebih diharapkan yang mampu memberikan kontribusi pada pembangunan berwawasan lingkungan," ujar mahasiswa pencinta alam itu. Umbas mencontohkan kondisi penanganan sampah di Jakarta yang tidak pernah jelas, karena minimnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yakni di TPA Bantargebang dan Bojong. Data penelitian Umbas menyebutkan, produksi sampah setiap harinya di Jakarta bisa mencapai 6.000 ton per meter per kubik. Terbesar berasal dari sampah rumah tangga sebanyak 57 persen, sampah dari pasar sekitar 30 persen, serta sampah dari industri, hotel dan restoran sekitar 13 persen. Umbas juga menyebutkan pentingnya perhatian pada keluarga miskin di Jakarta, terutama pada peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan. Karena banyak warga miskin takut ke rumah sakit dan sekolah akibat biayanya mahal. Hal senada diungkapkan Satiyem (34), pembantu rumah tangga di Pasar Baru. Dia mengatakan, Pilkada Gubernur Jakarta mendatang jangan hanya sebagai ajang menjual `kecap manis` dengan janji-janji belaka, melainkan harus dibuktikan dengan pembangunan. Apalagi saat ini Jakarta dikenal dengan kota semrawut baik masalah sampah, polusi udara, kemacetan lalu lintas, pengangguran maupun aksi kriminal. "Sebaiknya Jakarta dengan gubernur baru nanti mampu membawa ke Jakarta lebih baik dari saat ini," jelas ibu dua anak ini. Pilkada yang akan digelar awal tahun 2007 mendatang terus dimantapkan dengan sosialisasi dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Propinsi DKI Jakarta dengan sasaran partai politik, tokoh dan organisasi kemasyarakatan serta masyarakat umum di 267 kelurahan di Jakarta, dengan data pemilih sementara menurut KPUD berjumlah 7,5 juta. (*)

Copyright © ANTARA 2006