Shenyang (ANTARA) - Pembangunan sebuah proyek kimia berskala besar, yang merupakan inisiatif investasi bersama yang dilakukan oleh China dan Arab Saudi, dimulai di Kota Panjin, Provinsi Liaoning, China timur laut, pada Rabu (29/3).

Total investasi proyek itu mencapai 83,7 miliar yuan atau sekitar Rp183,2 triliun. Dari nilai itu, Saudi Aramco memegang 30 persen saham, sementara North Huajin Chemical Industries Group Corporation dan Panjin XinCheng Industrial Group masing-masing memegang 51 dan 19 persen.

Setelah dioperasikan, proyek ini diharapkan menjadi basis industri petrokimia dan kimia murni kelas dunia di China.

Perusahaan patungan Huajin Aramco Petrochemical Company (HAPCO) akan rampung pada 2025 dan diperkirakan memiliki kapasitas penyulingan minyak tahunan sebesar 15 juta ton, dan kapasitas produksi tahunan sebesar 1,65 juta ton etilena dan 2 juta ton P-xylene (Paraxylene/PX).

Menurut Yan Zhe, Wakil Manajer Umum Norinco Group, perusahaan induk dari North Huajin Chemical Industries Group Corporation, setelah rampung proyek ini akan menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari 100 miliar yuan, dengan total laba lebih dari 10 miliar yuan dan pendapatan pajak lebih dari 20 miliar yuan.

"Kompleks ini merupakan landasan penting dari upaya kami untuk mendukung sektor hilir terintegrasi kelas dunia di sini, di China," kata Mohammed Al-Qahtani, Wakil Presiden Eksekutif Saudi Aramco, pada upacara peletakan batu pertama.

Kota Panjin telah membangun saluran laut dalam yang diperlebar berkapasitas 100.000 ton, sebuah dermaga minyak mentah berkapasitas 300.000 ton, dan pabrik pengolahan limbah dengan kapasitas pengolahan 60.000 ton per hari untuk mendukung proyek tersebut.

Delapan dermaga tempat berlabuh dan jalur kereta api khusus telah disediakan untuk proyek tersebut.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023