Seperti yang telah saya katakan, kami telah menggunakan alat penting untuk bertindak cepat guna mencegah penularan.
Washington (ANTARA) - Menteri Keuangan AS Janet Yellen menegaskan kembali pada Kamis (23/3/2023) bahwa dia siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk memastikan bahwa simpanan bank Amerika tetap aman di tengah gejolak dalam sistem perbankan.

"Seperti yang telah saya katakan, kami telah menggunakan alat penting untuk bertindak cepat guna mencegah penularan," kata Yellen dalam sambutannya di sidang subkomite Alokasi Dewan Perwakilan AS.

“Ini adalah alat yang dapat kami gunakan lagi untuk institusi dengan ukuran berapa pun jika kami menilai kegagalannya akan menimbulkan risiko sistemik,” tambahnya.

Baca juga: Wall St ditutup menguat setelah Yellen janji lindungi simpanan bank

Silicon Valley Bank diambil alih oleh regulator federal pada 10 Maret, diikuti beberapa hari kemudian oleh Signature Bank. Beberapa agen federal, termasuk Departemen Kehakiman AS dan Komisi Sekuritas dan Bursa sedang menyelidiki SVB.

Pasar perbankan global gelisah dan investor tetap takut akan dampak ekonomi yang lebih luas.

Mengingat bahwa Kongres terbagi dalam kendali, dengan Partai Republik memegang mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat dan Demokrat Presiden Joe Biden memimpin Senat, undang-undang baru apa pun sehubungan dengan krisis perbankan akan membutuhkan dukungan bipartisan.

Ketua Komite Jasa Keuangan DPR Patrick McHenry, seorang Republikan, mengatakan pada Rabu (22/3/2023) terlalu dini untuk mengatakan apakah undang-undang baru diperlukan setelah kegagalan kedua bank tersebut.

Biden mengatakan minggu lalu krisis perbankan telah mereda, dan berjanji kepada warga Amerika bahwa simpanan mereka aman.

Baca juga: Yellen ingatkan perubahan iklim picu kerugian nilai aset, ekonomi AS

Mengenai keadaan ekonomi AS yang lebih luas, Yellen mengatakan pasar tenaga kerja "sangat ketat", yang berkontribusi terhadap inflasi.

Namun, dia juga menambahkan bahwa tekanan rantai pasokan dan biaya pengiriman turun dan pada akhirnya cenderung menurunkan inflasi.

Secara terpisah mengenai masalah pagu utang, Menteri Keuangan mengatakan bahwa gagal bayar utang AS akan merusak status mata uang cadangan dolar dan kegagalan untuk menaikkan pagu utang akan menyebabkan resesi atau lebih buruk.

Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS sedang mengerjakan "term sheet" persyaratan yang mereka ingin Demokrat setujui sebagai imbalan pemungutan suara untuk menaikkan plafon utang pemerintah federal sebesar 31,4 triliun dolar AS akhir tahun ini, Ketua Komite Anggaran DPR Jodey Arrington mengatakan pada Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Flagstar Bank New York akuisisi sebagian aset Signature Bridge Bank

Yellen juga mengatakan kepada anggota parlemen, Rusia dan China memiliki motivasi untuk mencoba mengembangkan alternatif dari dolar AS tetapi akan "sangat sulit" bagi mereka untuk melakukannya.

"Saya tentu ingin melihat dolar tetap sebagai mata uang cadangan dunia dan ada motivasi bahwa Rusia dan China harus mencoba mengembangkan sistem lain yang menghindari penggunaan dolar," kata Yellen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023