Kami mohon dukungan juga dari masyarakat agar konstruksi tangga tambahan dan pengembangan Stasiun Manggarai ke depannya dapat berjalan dengan baik
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan mempercepat konstruksi pembangunan lima tangga tambahan di Stasiun Manggarai, Jakarta, untuk menambah alternatif akses penumpang, sehingga dapat mengurai kepadatan di stasiun itu.

"Untuk menyikapi kondisi Stasiun Manggarai yang belakangan ini terbilang padat khususnya pada peak hour, kami sudah mulai lakukan konstruksi tangga tambahan dari lantai concourse ke peron lantai dasar pada peron jalur 6 dan 7 yang akan segera disusul peron jalur 8 dan 9 di Stasiun Manggarai," kata Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Risal menyebutkan total ada lima tangga manual tambahan dibangun oleh DJKA pada sisi utara dan selatan Manggarai, termasuk satu tangga baja gantung sebelah selatan yang saat ini sudah selesai dan sudah dapat dipergunakan oleh penumpang.

Ia pun optimistis pembangunan tangga tambahan tersebut dapat diselesaikan dalam beberapa pekan ke depan.

"Nantinya, apabila pembangunan semua tangga tambahan ini rampung, kami berharap upaya ini akan dapat membantu memperlancar proses transit sekaligus dapat menjadi solusi alternatif perpindahan penumpang," ujar Risal.

Terlebih saat ini, aktivitas perpindahan penumpang masih terpusat pada tangga, eskalator, dan lift existing, khususnya pada puncak aktivitas sibuk, yaitu sekitar pukul 06.00-09.00 dan pukul 15.00-20.00 WIB.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan di tengah proses revitalisasi Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral yang masih berlangsung, terdapat sejumlah tantangan dalam upaya percepatan konstruksi tangga tambahan.

"Sebagai upaya mitigasi dalam mengakselerasi pembangunan tangga tambahan ini, kami telah melibatkan tenaga bantuan dari kontraktor supaya secepatnya tangga tambahan yang kami bangun dapat segera beroperasi," tuturnya.

Risal menyebutkan bahwa tantangan muncul akibat pengerjaan konstruksi tangga yang dilakukan di lintas kereta api aktif dan di tengah aktivitas transit penumpang.

"Agar proses konstruksi tangga tidak mengganggu pelayanan KRL di Manggarai, waktu pengerjaannya hanya bisa dilakukan pada window time stasiun, yaitu di atas pukul 9 malam hingga 4 pagi," ungkapnya.

Selain itu, proses konstruksi lima tangga tambahan tersebut tidak dapat dikerjakan secara paralel karena dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan penumpang.

Adapun secara spesifikasi tangga manual yang dibangun oleh DJKA menggunakan material baja penuh dengan berat mencapai 8 9 ton.

Menurut Risal, pemilihan dari material baja tersebut memiliki keunggulan dari segi waktu pengerjaan yang lebih cepat dan mempunyai lifetime yang lebih lama dengan durabilitas lebih tinggi dibandingkan konstruksi tangga manual berbahan beton.

Hingga kini, DJKA masih mengembangkan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral pertama di Indonesia dan ditargetkan beroperasi sepenuhnya pada 2025.

"Kami akan terus lakukan evaluasi secara kontinu dengan semua stakeholders terkait agar dalam proses pembangunan yang masih berjalan ini, pelayanan KRL di Stasiun Manggarai dapat tetap berjalan dengan optimal," ucapnya.

Ia juga mengapresiasi masyarakat yang telah aktif memberikan atensi, masukan, dan saran, sehingga dapat menjadi bahan evaluasi terhadap pembangunan Stasiun Manggarai.

"Kami mohon dukungan juga dari masyarakat agar konstruksi tangga tambahan dan pengembangan Stasiun Manggarai ke depannya dapat berjalan dengan baik," ujar Risal.

Baca juga: PT KAI siap maksimalkan dan dukung produk dalam negeri
Baca juga: Kemenhub bakal bangun tangga tambahan di Stasiun Manggarai Jakarta
Baca juga: PT KCI layani delapan juta pengguna KRL pada Februari 2023

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023