Pernyataan itu disampaikan Grossi di sela-sela pertemuan Dewan Gubernur IAEA, menyusul laporan Bloomberg pada 19 Februari yang mengeklaim bahwa para petugas inspeksi IAEA di Iran telah mendeteksi partikel uranium yang diperkaya ke level yang "berada tepat di bawah (level) yang diperlukan untuk sebuah senjata nuklir."
Otoritas Iran menepis laporan semacam itu dalam beberapa hari terakhir, menggarisbawahi tujuan damai dari program nuklirnya.
Namun, Grossi mengatakan dalam konferensi pers itu "memang benar bahwa osilasi tertentu dapat terjadi dalam jenis kaskade ini, jadi Anda mungkin akan mendapatkan angka yang lebih tinggi dari level yang diperkirakan dari operator."
Ketua IAEA tersebut mengunjungi Teheran pada Jumat (3/3) dan Sabtu (4/3), dan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Iran termasuk presiden negara itu, Ebrahim Raisi.
Menurut pernyataan gabungan yang dirilis setelah kunjungan Grossi, Iran telah setuju untuk mengizinkan badan pengawas nuklir PBB itu "melaksanakan aktivitas verifikasi dan pemantauan lebih lanjut yang sesuai," dan kedua pihak telah berjanji untuk meningkatkan kerja sama guna mengatasi masalah perlindungan yang belum terselesaikan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023