Produk oleh-oleh dan kuliner, serta keinginan belanja wisatawan di Sabang perlu kita tingkatkan.
Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengembangkan potensi wisata kuliner lokal Kota Sabang, Provinsi Aceh dimulai dari upaya peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di daerah ini melalui pelatihan kuliner.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf RI Martini Mohammad Paham, Rabu, mengatakan pelatihan itu untuk meningkatkan kesadaran, baik dari segi bahan maupun aktivitas produksi, dalam mempertimbangkan kearifan dan budaya lokal sebagai ciri khas daerah.

"Kegiatan ini tentunya dalam rangka up skilling, meningkatkan kompetensi dari sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang ekraf,” kata Martini di sela pembukaan acara dengan tema ‘Kreatif Mengolah Pangan Lokal Menjadi Oleh-oleh Khas Sabang’, di Kota Sabang.

Pelatihan itu turut menghadirkan narasumber, seperti Ravita Datau yang merupakan praktisi kuliner Indonesia Gastronomy Network dan Co-Founder Profesional Chef Travel Dimas Putra Pratama.

Ia menjelaskan, Sabang sangat terkenal dengan wisata bahari. Namun, perlu terus dikembangkan agar wisatawan tidak hanya melakukan aktivitas wisata, tapi juga bisa memberikan manfaat ekonomi, khususnya dari sektor kuliner lokal.

Oleh sebab itu, dia menilai, ada hal-hal yang memang masih sangat perlu ditingkatkan di Sabang seperti kompetensi dari SDM wilayah Pulau Weh itu dalam mengemas potensi oleh-oleh lokal menjadi yang lebih berkualitas.

Kemenparekraf, kata dia, akan terus hadir dalam mengembangkan sektor pariwisata pulau paling barat Indonesia itu, khususnya ekonomi kreatif.

“Sabang sangat strategis, karena berada di ujung barat Indonesia, banyak hal yang bisa kita angkat dan ini merupakan tanggung jawab, juga menjadi komitmen kita bersama untuk hadir di Kota Sabang," ujarnya.

Penjabat Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan kuliner menjadi salah satu tujuan utama dari wisatawan, yang mungkin selama ini masih belum maksimal dalam penggarapan.

“Sosialisasi ini adalah salah satu upaya agar wisatawan makin besar belanjanya dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat Sabang, tentunya dengan melahirkan produk-produk yang berkualitas," ujarnya pula.

Terkait potensi pariwisata, kata dia, produk unggulan Sabang adalah bahari. Kendati demikian, pemerintah juga sedang berupaya mengembangkan produk pendukung seperti sesuatu yang bernuansa budaya, desa-desa wisata, kota tua, serta aktivitas budaya yang ada di Sabang.

"Produk oleh-oleh dan kuliner, serta keinginan belanja wisatawan di Sabang perlu kita tingkatkan,” kata dia lagi.
Baca juga: Pedagang kawasan kuliner Agus Salim belum maksimal laksanakan protokol
Baca juga: Festival Toet Apam di Sabang jadi upaya lestarikan kuliner indatu Aceh

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023