Pada edisi pameran kali ini, China menjadi tamu kehormatan untuk pertama kalinya.
"Saya ingin mengundang warga China ke negara kami. Saya dapat menjamin bahwa tidak ada negara lain di Eropa yang akan menyambut mereka dengan keramahan, tangan terbuka, dan hati terbuka sebesar penyambutan yang akan mereka terima di Serbia," kata Vucic.
Sejak 2012 hingga 2019, jumlah wisatawan asal China di Serbia meningkat 30 kali lipat. Vucic mengatakan penerbangan langsung akan menarik lebih banyak wisatawan China ke Serbia, begitu pula sebaliknya.
Dia menambahkan Serbia telah berupaya keras untuk meningkatkan kualitas industri pariwisatanya dalam beberapa tahun terakhir.
Pendapatan pariwisata negara itu meningkat 3,5 kali lipat dibandingkan pada 2012. Selain itu, jumlah kedatangan wisatawan meningkat dua kali lipat.
Perwakilan dari lebih dari 30 negara menghadiri pameran tersebut, yang menarik partisipasi dari 350 peserta pameran. Lebih dari 100 kota setempat juga mempresentasikan program dan destinasi wisata mereka.
Duta Besar China untuk Serbia Chen Bo mengatakan kedua negara memiliki karakteristik untuk meningkatkan hubungan kerja sama di sektor pariwisata.
"China dan Serbia memiliki dua keunggulan unik untuk kerja sama pariwisata, yakni pembebasan visa bersama dan penerbangan langsung," kata Chen Bo.
Kerja sama semacam itu memiliki prospek luas karena mendorong pertukaran budaya antara China dan negara-negara Eropa Tengah dan Timur serta mendorong pembangunan ekonomi, jelasnya.
"Saya berharap dapat melihat semakin banyak wisatawan China di Serbia dan negara-negara Eropa Tengah dan Timur, dan ingin menyambut teman-teman dari seluruh dunia untuk mengunjungi China," ujar Chen.
Dalam upacara pembukaan tersebut, musisi Serbia Jovan Trkulja menampilkan pertunjukan dengan memadukan "Love Song of Kangding", yang merupakan lagu rakyat tradisional China, dengan elemen-elemen Serbia.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
