Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sedang menyusun rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) agar program transmigrasi lebih baik.

"Nanti, pola transmigrasi harus dilakukan secara lebih profesional, lebih mengedepankan skill (keterampilan) dan tentu itu semua karena memang tuntutan zaman, tuntutan keadaan," ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dalam peringatan Hari Ulang Tahun Perhimpunan Anak Transmigran RI (PATRI) ke-19 di Titik Nol Ibu Kota Nusantara, ia menilai, terobosan transmigrasi yang lebih modern penting dalam rangka mendukung pembangunan di Indonesia.

Baca juga: Kemendes PDTT berikan rumah untuk 17 KK transmigran

Saat ini, lanjut dia, kementeriannya sedang mempersiapkan konsep pembangunan transmigrasi yang lebih baik dengan membekali transmigran dengan alat modern.

"Berangkat transmigrasi bekalnya hand traktor (traktor tangan), bekalnya rice milling (penggilingan padi) unit. Nah, itu baru transmigrasi yang kita harapkan ke depan," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.

Ke depan, ia menjelaskan, program transmigrasi tidak ada lagi transmigran yang berangkat berbekal cangkul, sabit dan lain-lainnya yang sudah tidak sesuai zaman.

"Ini akan memberikan motivasi tersendiri bagi para transmigran yang program ini sudah terbukti sangat mendukung pembangunan di Indonesia," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Kemendes PDTT memberikan sejumlah penghargaan kepada tokoh penggerak transmigrasi, seperti kepala daerah, tokoh adat, penggerak transmigrasi di bidang pendidikan, wirausaha, agama

Selain itu, tokoh perempuan transmigran, anak transmigran, pendamping transmigran, tokoh masyarakat lokal transmigran, warga yang menyerahkan lahan untuk program transmigrasi sampai kepala desa yang sukses di kawasan transmigrasi.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023