Peringatan itu dapat berbunyi seperti, "Kekerasan senjata merajalela dan penembakan massal kerap terjadi tanpa kepastian waktu atau tempat. Siapa pun bisa menjadi korban, bahkan di tempat yang sepertinya aman, seperti sekolah, gereja, sinagoge, kuil, toko kelontong, peternakan, perpustakaan, kantor kesehatan, konser, bioskop, mal, arena boling, studio yoga, kelab malam, dan restoran," tulis artikel itu.
Para fanatik senjata dan kelompok penghina Amendemen Kedua pasti akan berteriak.
"Namun, jika kita akan menuding negara lain, sudah saatnya kita bersikap jujur tentang diri kita sendiri," lanjut artikel itu.
Menjelang pesta olahraga internasional, warga Amerika diperingatkan tentang bahaya yang dapat menimpa mereka saat berada di sana.
"Bagaimana bisa hal itu lebih buruk atau bahkan lebih berpotensi terjadi dalam mayoritas kasus, dibandingkan kekerasan senjata yang terjadi dengan frekuensi yang mengerikan di negara kita ini dan kita menolak untuk melakukan apa pun?" demikian artikel opini USA Today itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
