juga melakukan simulasi penanggulangan bencana kebakaran kepada pelajar
Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menekankan edukasi dan peningkatan kapasitas aparatur, relawan, dan masyarakat untuk mencegah potensi terjadinya kebakaran.

“Itu merupakan sejumlah upaya mitigasi untuk menekan terjadinya kebakaran pada gedung atau permukiman,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji di Jakarta, Rabu.

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan simulasi penanggulangan bencana kebakaran kepada pelajar melalui program Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB) yang rutin diadakan tiap tahun.

Pihaknya juga menyediakan ruang komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kebencanaan dengan konsep interaktif melalui wadah virtual yang dapat dinikmati peserta didik di Jakarta.

BPBD DKI juga memberikan edukasi kepada masyarakat melalui media sosial dan laman bpbd.jakarta.go.id mengenai penggunaan alat elektronik dan tabung gas yang aman kebakaran.

Selama 2022, kata dia, pihaknya melakukan operasi cegah kebakaran di Tambora, Jakarta Barat di antaranya pemeriksaan jaringan kabel udara hingga pemutusan aliran listrik ilegal, pemeriksaan instalasi listrik dalam rumah, pemeriksaan regulator dan selang kompor gas, pemeriksaan alat cegah kebakaran.

BPBD DKI menangani sebanyak 3.142 peristiwa kebakaran yang terjadi selama lima tahun mulai 2018 hingga 2022.

Kebakaran paling banyak terjadi pada 2019 salah satunya dikarenakan fenomena El Nino.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut mengurangi curah hujan di Indonesia sehingga memicu terjadinya kondisi kekeringan di Tanah Air.

BPBD DKI mendata kebakaran 2018-2022 paling banyak terjadi di Jakarta Timur mencapai 785 kasus dan Jakarta Barat 745 kasus.

Sisanya di Jakarta Selatan mencapai 665 kasus, Jakarta Utara sebanyak 538 kasus, Jakarta Pusat sebanyak 399 kasus dan Kepulauan Seribu sembilan kasus kebakaran.

Selain kebakaran, BPBD DKI juga mendata bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, tanah longsor, dan pohon tumbang terjadi perubahan iklim dan fenomena La Nina.
Baca juga: BPBD DKI tangani 3.141 kebakaran selama lima tahun
Baca juga: Arus pendek di mesin percetakan picu kebakaran di Ciracas
Baca juga: Pos damkar belum ada di tiap kelurahan DKI Jakarta


Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023