Jakarta (ANTARA) - Petinju Indonesia Hebi Marapu mendapat dukungan penuh dari tim sport science sebagai persiapan menghadapi petinju Thailand Phissanu Chimsunthom di Bangkok, Thailand pada 4 Maret.

Hebi mendapat porsi latihan tambahan untuk meningkatkan kondisi fisik menjelang laga pertahanan gelar WBC Asia Continental kelas ringan sekaligus perebutan sabuk IBA Intercontinental yang lowong.

Hebi mengaku keterlibatan tim sport science memberi tambahan motivasi selain kehadiran pelatih asal Kanada David John Treharne yang memberinya banyak perbaikan teknik dan strategi.

Menurutnya, tim sport science membantu dalam peningkatan tenaga, daya tahan, dan kekuatan pukulan.

“Persiapan kali ini berbeda. David kembali melatih untuk menangani teknik dan taktik pertarungan. Selain itu ada tim sport science yang membantu meningkatkan kondisi fisik. Jadi saya menjalani beberapa program baru dan semoga bisa membantu untuk pertarungan nanti,” kata Hebi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Bagi Hebi, pertarungan tersebut akan menjadi laga pertahanan gelar pertama untuk WBC Asia Continental setelah meraih kemenangan angka mutlak atas Pipat Chaiporn dalam pertarungan di Pattaya, Thailand, pada 7 Juli 2022.

Kemudian dia kembali berduel melawan Al Toyogon asal Filipina untuk memperebutkan titel IBA Intercontinental yang lowong di Arena Larkin, Johor Bahru, Malaysia, 25 Desember 2022. Namun hasilnya imbang sehingga membuat Hebi penasaran atas gelar tersebut.

Hebi mengaku mendapat pelajaran berharga dari pertarungan kontra Toyogon dan memberinya motivasi lebih. Hal itu juga yang membuatnya tak ragu mengambil pertarungan ini mesti pertaruhannya besar.

Sementara itu, bagi David hasil di Johor memberi motivasi tambahan bagi seluruh tim saat mereka kembali berlatih.

“Secara umum, saya pikir Hebi tampil cukup baik menghadapi petinju muda Filipina (Al Toyogon) yang datang untuk menang di Johor. Tapi ada banyak hal yang ingin kami perbaiki. Kami senang pertarungan sebelumnya lebih berat daripada yang kami perkirakan, karena itu memberi kami motivasi saat kembali berlatih. Kami hanya ingin lebih fokus, berlatih lebih keras, dan tidak mengambil jalan pintas,” ujar David.

“Saat ini, kami berlatih dengan energi positif dan perasaan gembira. Saya selalu berkata pada petinju untuk menikmati proses, menikmati apa yang mereka lakukan agar mereka lebih mudah menjalani semuanya," ujar David menambahkan.

Sejak debut profesional pada 30 Oktober 2015, Hebi tercatat telah mengantongi rekor 17 (12KO) menang, 1 kali kalah, dan 1 hasil imbang.

Sedangkan lawan yang akan dihadapinya nanti, Chimsunthom lebih berpengalaman dalam olahraga adu jotos dengan rekor bertanding 49 (16KO) kemenangan, 9 kalah, dan 2 kali hasil imbang.

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023