Jakarta (ANTARA) - Algoritma Data Science School memberikan beasiswa sebesar Rp8 miliar melalui Apprenticeship Scholarship Program bagi mahasiswa di Indonesia dari berbagai program studi agar mereka mendapat akses pendidikan data science yang berkualitas.

Direktur Algoritma Data Science School Nayoko Wicaksono menyatakan pemberian beasiswa tersebut dilakukan dalam rangka mengurangi kesenjangan antara ketersediaan praktisi data dan kebutuhan industri.

“Harapan saya, para lulusan program beasiswa ini dapat menguasai data science dan menempati posisi penting di berbagai industri di Indonesia maupun Internasional,” katanya di Jakarta, Rabu.

Program yang bertujuan untuk menyiapkan talenta muda menghadapi dunia kerja itu akan dibuka mulai 16 Januari sampai 17 Februari 2023 dan diumumkan pada 1 Maret 2023.

Baca juga: DPRD-Pemkot Surabaya sepakat beasiswa SMA 2023 untuk 25 ribu pelajar

Baca juga: CHRM2 Universitas Jember raih beasiswa StuNed


Pembelajaran nantinya berlangsung selama empat bulan secara daring mulai 13 Maret 2023 dan akan mempelajari mengenai Data Visualization, Machine Learning serta Data Analytics oleh instruktur berpengalaman dan bersertifikat internasional.

Selain itu, peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk magang dan menjadi bagian dari Algoritma Campus Ambassador untuk menyebarkan literasi data di tingkat universitas.

Sementara persyaratan bagi peserta yang ingin mengikuti program beasiswa ini meliputi pemilik KTP Indonesia, mahasiswa aktif yang dibuktikan dengan kartu tanda mahasiswa serta memiliki laptop dan fasilitas lain pendukung kegiatan belajar jarak jauh.

Peserta juga harus bersedia untuk menjalankan kegiatan sebagai Algoritma Campus Ambassador sekaligus mengikuti program magang oleh Algoritma.

Untuk informasi lebih lanjut dari program beasiswa ini dapat calon peserta dapat membuka laman resmi Algoritma yaitu algorit.ma/scholarship

“Apa yang didapatkan di Algoritma akan bermanfaat di banyak bidang yang mereka minati dan di kehidupan sehari-hari,” kata Nayoko.

Dia menjelaskan program beasiswa ini sejalan dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yakni pada 2030 nanti Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja melek teknologi dan data.

Oleh sebab itu, jika tidak didukung dengan talenta data yang kompeten maka dikhawatirkan Indonesia akan tertinggal dalam menghadapi disrupsi global.

“Mereka harus siap memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja yang ada dengan meningkatkan keahliannya agar Indonesia bisa memanfaatkan generasi muda ini dengan maksimal sampai 2030,” katanya.*

Baca juga: Startup Campus-Google kembangkan talenta digital lewat beasiswa

Baca juga: Pemkot Pekanbaru alokasikan Rp2 miliar untuk beasiswa mahasiswa

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023