sunan buku bacaan dilakukan dengan mendengarkan masukan dari para anak-anak. Bahan bacaan yang disusun berupa buku cerita bergambar untuk anak usia PAUD dan SD.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau Badan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencetak dan menyalurkan sebanyak 15.066.794 eksemplar atau 560 judul buku bacaan.

“Buku-buku tersebut disalurkan ke 5.962 PAUD dan 14.595 SD ke 81 kabupaten di daerah 3T dan daerah nilai kompetensi literasi atau numerasi merah,” ujar Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek, Prof E Aminuddin Azis, dalam taklimat media di Tangerang Selatan, Jumat.

Dia menjelaskan, penyusunan buku bacaan dilakukan dengan mendengarkan masukan dari para anak-anak. Bahan bacaan yang disusun berupa buku cerita bergambar untuk anak usia PAUD dan SD.

Kemudian juga dilakukan pendigitalan bahan bacaan yang terdiri dari 10 buku video, tujuh buku audio, 20 komit dan 592 buku digital yang diakses pada laman budi.kemdikbud.go.id.

Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Badan Bahasa, Imam Budi Utomo, mengatakan pihanya juga melakukan penyusunan video animasi pembelajaran literasi dan numerasi sebanyak 10 video.

“Badan Bahasa juga melakukan peningkatan mutu fasilitator pendampingan pemanfaatan buku literasi dan modul literasi numerasi tingkat pusat, regional dan kabupaten.” terang Imam.

Badan Bahasa juga melakukan pembinaan terhadap 797 komunitas literasi (100 di DKI Jakarta dan 697 di provinsi lainnya) dan 14.005 generasi muda (750 di DKI Jakarta dan 13.255 di provinsi lainnya).

Badan Bahasa juga telah menerjemahkan 2.566 buku cerita anak berbasis science, technology, engineering, arts, dan mathematics sebagai penunjang Gerakan Literasi Nasional. Buku-buku tersebut dapat diakses di laman Storyweaver, Let’s Read Asia, dan Penjaring. 
Baca juga: Badan Bahasa Kemendikbudristek umumkan metamesta jadi mata tahun ini
Baca juga: Festival Tunas Bahasa Ibu kawal revitalisasi bahasa daerah Maluku
Baca juga: Badan Bahasa tambah provinsi sasaran revitalisasi bahasa daerah


Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022