Jakarta (ANTARA) - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan pihaknya akan mulai melakukan kajian tentang Papua pada tahun 2023 yang di dalamnya mencakup kajian tentang daerah otonomi baru (DOB).

"Akan dimulai tahun depan untuk kajian Papua. Terutama terkait dengan daerah otonomi baru (DOB)," kata Andi saat acara Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2022 Gubernur Lemhannas RI di Gedung Lemhannas, Jakarta, Rabu.

Ia menyebut lembaganya akan mengkaji kesiapan DOB di Papua, yakni Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan untuk mengikuti Pemilu 2024 dan Pilkada Serentak 2024.

"Itu nanti akan menjadi kajian khusus Papua," ucapnya.

Baca juga: Lemhannas: Tiga tantangan eskalasi politik Indonesia 2023-2024
Baca juga: Gubernur Lemhannas beberkan tantangan terbesar Indonesia 2022-2024


Selain soal DOB di Papua, kata Andi, Lemhannas akan melakukan kajian khusus terkait eskalasi kekerasan di Papua. Ia menjelaskan pihaknya akan mulai mengkaji dari symptom atau gejala kekerasan terlebih dahulu.

"Baru kemudian bergerak untuk mencari akar strukturalnya di Papua, apakah akar strukturalnya ditemukan di faktor sejarah, faktor identitas atau misalnya faktor distribusi kesejahteraan," katanya.

Ia mengatakan pihaknya menyadari bahwa Papua merupakan masalah kompleks dan tidak bisa disederhanakan sehingga dalam kajian Lemhannas tentang Papua, maka akan dilakukan kajian secara lintas level.

"Diharapkan kajian-kajian kami pada 2023 tentang Papua bisa membantu pemerintah menemukan solusi yang lebih komprehensif tentang ekonomi dan politik di Papua," tuturnya.

Andi menjelaskan Papua menjadi salah satu fokus kajian strategis yang dilakukan Lemhannas RI di samping lima topik lainnya, yakni konsolidasi demokrasi, transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Keenam adalah Papua, ketujuh adalah krisis, dan kedelapan adalah geopolitik," kata Andi.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022