Dengan layanan RDT malaria diharapkan dapat mengetahui orang dari luar Biak Numfor yang masuk berlibur benar-benar sehat dan tidak membawa virus penyakit malaria.
Biak, Papua (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, menyiapkan sebanyak 3.000 alat rapid diagnostic test (RDT) malaria untuk warga pendatang yang masuk daerah itu selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

"Dinkes bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Biak akan memeriksa warga yang masuk saat liburan melalui pelabuhan laut dan bandara di Biak, " kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Biak, Daud N. Duwiri, M.Kes di Biak, Sabtu.

Ia menjelaskan pemeriksaan malaria dengan mikroskop atau dengan rapid diagnostic test direkomendasikan untuk semua warga luar Biak yang akan berlibur Nataru.

Penerima RDT malaria, menurut dia, sangat bermanfaat mendeteksi dini pencegahan malaria.

"Saat liburan Natal dan Tahun Baru diperkirakan banyak warga luar Biak yang berlibur masuk ke Biak sehingga perlu diantisipasi penyebaran penyakit malaria, " katanya.

Dengan layanan RDT malaria, katanya, diharapkan dapat mengetahui orang dari luar Biak Numfor yang masuk berlibur benar-benar sehat dan tidak membawa virus penyakit malaria.

"Dinkes meningkatkan penggunaan RDT sebagai sarana diagnostik malaria baik di daerah endemis dan nonendemis, " katanya.

Diakuinya bahwa kelebihan RDT dibanding pemeriksaan mikroskopik yakni lebih sederhana dan mudah diinterpretasikan serta tidak memerlukan pelatihan khusus seperti pada pemeriksaan mikroskopik.

Sedangkan kelebihan lain RDT malaria, katanya, obyektif, variasi dari interpretasinya adalah kecil antara pemeriksa yang satu dengan yang lainnya.

"Bahkan RDT dapat mendeteksi P.falciparum pada waktu parasit bersekuestrasi pada kapiler darah dengan pemeriksaan mikroskopik, " katanya.

Ia menjelaskan, RDT berguna pada kondisi KLB (kejadian luar biasa) dan survei prevalensi, karena waktu pemeriksaannya lebih cepat.

Kabupaten Biak Numfor telah dicanangkan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap untuk kabupaten eliminasi malaria pada tahun 2024, demikian  Daud N. Duwiri .

Baca juga: Dinkes Biak miliki peneliti malaria bersertifikat WHO

Baca juga: Kemenkes percepat eliminasi Malaria di Papua melalui Gebrak Siamal

Baca juga: API penyakit malaria Biak Numfor turun 0,79 per 1.000 penduduk

Baca juga: Biak jamin bebas malaria jelang PON 2020


 

Pewarta: Muhsidin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022