Mansion Exist secara mengejutkan mampu membalikkan keadaan awal yang tertinggal 0-2 menjadi keunggulan atas tim asal Jawa Tengah yang sudah empat kali mengantongi gelar juara dari kejurnas itu.
"Perasaannya pasti kaget. Kita dari awal kan tidak bisa prediksi. Target kita memang masuk semifinal, itu target mutlak. Tapi tidak menyangka anak-anak bermain luar biasa tanpa beban," kata manajer tim Mansion Exist Hendro Santoso setelah pertandingan.
Untuk pertama kalinya Mansion Exist Jakarta melaju ke babak final ajang Kejurnas PBSI, sehingga kemenangan atas PB Djarum yang menjadi tim unggulan menjadi hal yang di luar dugaan.
Baca juga: PB Djarum lalui perempat final dengan kalahkan 3-0 Pupuk Kaltim
Hendro menuturkan bahwa kemenangan hari ini menjadi pencapaian yang patut disyukuri oleh Mansion Exist karena hasilnya melebihi target yang sudah direncanakan. Tak hanya itu, keberhasilan ini membuat Mansion Exist semakin optimistis untuk menghadapi lawan lainnya pada partai puncak hari Sabtu.
"Untuk besok kita harus optimistis dulu, tapi lawan Jaya Raya adalah salah satu tim kuat juga. Jadi seperti ini saja main tanpa beban karena mereka sudah maksimal. Tinggal bagaimana dipompa lagi semangatnya. Tidak ada yang mustahil," ucap Hendro.
Setelah lebih dulu tertinggal 0-2, harapan bagi Mansion Exist muncul pada partai ketiga saat menurunkan ganda putra Ade Bagus Sapta Ramadhany/Sabar Karyaman Gutama. Mereka sukses meredam perlawanan pasangan Mohammad Ahsan/Muh. Putra Erwiansyah lewat rubber game 21-17,16-21, 21-12.
Selanjutnya, Fitriani yang turun pada partai keempat membawa Mansion Exist menyamakan kedudukan 2-2. Fitriani menang 21-14, 21-9 atas Chiara Marvella Handoyo.
Baca juga: Apri/Fadia motivasi peserta Kejurnas PBSI 2022 untuk tampil maksimal
Baca juga: Kejurnas PBSI 2022 jadi ajang pencarian bibit atlet pelatnas
Lalu pada partai penentuan, Mansion Exist sukses menyingkirkan tim unggulan pertama lewat penampilan ganda putri Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu/Putri Larasati.
Felisha/Putri menekuk Febby Valencia Dwijayanti Gani/Melati Daeva Oktavianti dengan dua gim langsung 21-10, 21-14.
"Kami kalah dari segi pengalaman, jadi tadi main lepas saja terutama saya yang paling junior. Menang kalah urusan di atas (Tuhan) yang penting main bagus. Saya sendiri tidak menyangka bisa menang straight game karena pikirannya akan main lama dan capek," tutur Felisha.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022
