RI menyadari pentingnya air tanah, yang dibahas sebagai bagian integral dari komponen lain dan relevansi masyarakat dengan upaya sinergis
Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyampaikan berbagai langkah sinergis yang dilakukan Indonesia untuk melindungi dan mengelola air tanah secara berkelanjutan termasuk penerapan konsep manajemen pengelolaan air pintar, dalam forum PBB terkait air.

"Indonesia menyadari pentingnya air tanah, yang dibahas sebagai bagian integral dari komponen lain dan relevansi masyarakat dengan upaya sinergis," kata Menteri LHK Siti Nurbaya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Saat menghadiri UN Water Summit on Groundwater di Paris, Perancis, Rabu (7/12) waktu setempat, Menteri LHK menyampaikan beberapa langkah itu yaitu sinergi air tanah dengan air permukaan untuk pengelolaan sumber daya air, penerapan konsep smart water management system (SWMS) untuk mengatasi permasalahan berkaitan dengan air tanah saat ini dan masa mendatang.

Dalam penyusunan dan kebijakan proyek, dengan instrumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan daya dukung juga menekankan mempertimbangkan faktor sumber daya air dan ketersediaannya untuk rencana pembangunan sebagai indikator.

Langkah lain adalah sinergi air tanah dengan lingkungan, sinergi air tanah dengan teknologi, sinergi dengan relevansi dan kegiatan masyarakat khususnya pada penggunaan air yang efisien, menerapkan praktik kebutuhan air tanaman dan neraca air untuk tindakan adaptasi iklim.

Baca juga: Badan Geologi: Dalam sumur bor air tanah maksimum 50 m di area bencana

Baca juga: KLHK ingatkan perusahaan laporkan pemanfaatan limbah non-B3


"Kembali saya tegaskan bahwa penting untuk melindungi kuantitas dan kualitas sumber daya air tanah, memastikan pemanfaatannya secara berkelanjutan, dan melindungi tempat dan wilayah sumber daya air," ujar Siti.

Selain itu, Siti juga mengatakan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sinergi antara kementerian terkait, pemerintah daerah dan masyarakat juga merupakan langkah-langkah yang diperlukan.

Selain menyampaikan praktik baik pengelolaan air tanah di Indonesia, Delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri LHK juga membawa misi untuk mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali pada 2024 dengan tema "Water for Shared Prosperity".

Baca juga: KLHK: Pengelolaan limbah non-B3 berorientasi bahan baku

Baca juga: Wamen LHK soroti peran penting sekolah untuk mencapai target iklim


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022