semula Rp35 ribu per kilogram (kg) kini melonjak hingga Rp50 ribu per kg
Jakarta (ANTARA) - Kenaikan harga bahan pangan seperti sayuran dan kebutuhan pokok lainnya secara signifikan mulai terjadi di dua pasar Jakarta Pusat, menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Salah satu pedagang sayur di Pasar Serdang, Kecamatan Kemayoran, Acih di Jakarta, Selasa, mengatakan, beberapa barang dagangannya mengalami kenaikan dan salah satu yang paling terasa adalah harga cabai.

"Hari ini, harga cabai rawit merah dan hijau yang semula Rp35 ribu per kilogram (kg) kini melonjak hingga Rp50 ribu per kg, telur ayam sebelumnya Rp25 ribu per kg,  kini menjadi Rp30 ribu per kg," kata Acih. 

Acih mengungkapkan, akibatnya, omset penjualan kini turun hingga 30 persen karena berimbas pada berkurangnya jumlah pembeli.

"Sejak harga-harga naik di pasar ini, mulai sepi pembeli dan pembeli juga banyak yang mengeluh," ujarnya.

Acih memperkirakan kenaikan harga ini karena tingginya permintaan atau tetap, tetapi pasokan berkurang karena memasuki musim hujan sehingga panen terbatas dan lainnnya. 

"Harapan saya pemerintah mempunyai solusi untuk menekan harga agar memudahkan pedagang dan pembeli," ucapnya.

Sementara itu, pedagang sayur di Pasar Cikini Suci mengungkapkan harga cabai dan jengkol mengalami kenaikan cukup tinggi hampir 50 persen.

"Cabai merah keriting yang Rp20 ribu per kg, sekarang jadi Rp35 ribu atau naik Rp 15 ribu, cabai rawit hijau, tadinya Rp25 ribu menjadi Rp50 ribu, selanjutnya bawang merah biasanya Rp20 ribu-Rp25 ribu, sekarang menjadi Rp30 ribu hingga Rp40 ribu, untuk jengkol yang Rp20 ribu sekarang Rp40 ribu," ucap Suci.

Pasokan terbatas
Suci mengatakan kenaikan harga diakibatkan musim penghujan dan petani mengalami kebanjiran dan tidak dapat memetik hasil panen.


"Selain musim penghujan dan banjir, kenaikan harga juga dipicu karena tingginya permintaan menjelang akhir tahun," ungkapnya.

Pedagang sayur lainnya, Adi mengatakan per hari ini terjadi kenaikan harga jualnya. 

"Untuk harga sayur sawi, sebelumnya Rp8 ribu per ikat sekarang Rp12 ribu dan tomat sebelumnya Rp18 ribu per kg kini menjadi Rp20 ribu per kg," kata Adi.

Adi juga mengungkapkan faktor yang membuat harga naik yaitu kondisi cuaca yang memasuki musim penghujan sehingga hasil panen menjadi lebih terbatas dan sedikit.

"Harapan saya semoga pemerintah mempunyai solusi dan kembali menurunkan harga ini," imbuhnya.

Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022