Sebagai salah satu transformasi Pertamina, kami ingin memperluas cakupan bisnis PIS agar lebih dari sekadar shipping. Saya percaya kerja sama di antara dua perusahaan ini memiliki potensi kolaborasi ke depanya, terutama di Indonesia
Tokyo (ANTARA) - PT Pertamina International Shipping (PIS) menggandeng perusahaan Jepang, Nippon Yusen Kaisha (NYK) sebagai salah satu langkah ekspansi bisnis di pasar global.

“Sebagai salah satu transformasi Pertamina, kami ingin memperluas cakupan bisnis PIS agar lebih dari sekadar shipping. Saya percaya kerja sama di antara dua perusahaan ini memiliki potensi kolaborasi ke depanya, terutama di Indonesia,” kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam sambutannya saat penandatanganan nota kesepahaman di Tokyo, Kamis.

Kedua perusahaan tersebut menandatangani nota kesepahaman yang turut disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi dan CEO NYK Hitoshi Nagasawa.

Nicke menjelaskan bahwa PIS memiliki program virtual gas pipeline yang bertujuan mengonversi bahan bakar diesel ke bahan bakar gas yang sekaligus memangkas emisi karbon dan memperkuat pasokan energi, terutama di Indonesia bagian Timur.

“Indonesia juga punya target ambisius untuk menjadikan transportasi laut (Tol Laut) sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi negara,” katanya.

Dia menambahkan kerja sama tersebut juga akan menciptakan peluang-peluang baru mengingat Indonesia memiliki potensi kapasitas penyimpanan CO2 yang besar, yakni ketiga terbesar di Asia.

Dengan demikian, lanjut Nicke, Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) akan menjadi lini bisnis Pertamina yang membutuhkan pengembangan transportasi CO2.

“Jadi, banyak hal yang dapat kita lakukan bersama. Ini perjalanan baru, mari kita perluas bisnis dan sebarkan jaringan pelayaran untuk menciptakan perubahan lebih baik secara global,” katanya.

Dalam kesempatan sama, CEO NYK Hitoshi Nagasawa mengatakan Indonesia adalah salah satu negara yang penting karena selama lebih dari 30 tahun pengalaman bermitra dengan berbagai perusahaan di Indonesia.

“Kami menghadapi berbagai tantangan, seperti mengimplementasikan energi berbasis gas, mengembangkan transportasi CO2 dan proyek CCUS di berbagai negara. Jadi, dengan pengalaman ini kami percaya diri bahwa kami juga bisa berkontribusi untuk pencapaian net zero emission Pertamina,” katanya.

Hitoshi Nagasawa mengatakan perusahaan yang saat ini telah mengoperasikan 800 kapal itu juga tengah berupaya untuk mempromosikan dekarbonisasi dalam industri pelayaran.

Direktur Utama PIS Yoki Firnandi berharap NYK dapat membantu dalam membangun kapasitas mengingat lini usahanya yang luas, terutama pemain dalam di bidang kontainer.

“Kita menjadikan NYK sebagai strategic partner sebagai salah satu pemegang saham, artinya kerja sama sangat panjang kalau bisa mitra selamanya,” katanya.

Yoki mentargetkan, dengan kerja sama tersebut, pihaknya dapat meningkatkan pendapatan dari non-Pertamina sebesar lima persen atau menjadi 15 persen dari 10 persen pada 2023.

“Sampai di tahun ini income PIS 90 persen masih dari Pertamina Group, 10 persen dari non-Pertamina. Ini lah amanat pemegang saham dari PIS untuk terus berkembang, bertumbuh tidak terbatas di Pertamina saja dan diharapkan ke depan prosentase income business dari non-Pertamina diperbesar. Kita mengharapkan ada tambahan up to lima persen lagi dari external market,” katanya.

Baca juga: Pertamina Shipping siapkan strategi dekarbonisasi dan bisnis hijau
Baca juga: Pertamina teken kerja sama dengan perusahaan perkapalan Jepang
Baca juga: Pertamina Shipping fokus jadi perusahaan logistik hijau

 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022