Jika tanggul itu jebol karena kapal melakukan tambat labuh, risiko dan bahayanya akan lebih besar
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara menertibkan kapal yang masih melakukan tambat labuh di Waduk Pluit, Penjaringan, untuk menjaga struktur dan stabilitas tanggul yang dibangun melalui program pembangunan pesisir terpadu nasional (National Capital Integrated Coastal Development/ NCICD).

Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf memimpin operasi penertiban sejumlah kapal yang masih melakukan tambat labuh ke kawasan Gedung Pompa Waduk Pluit itu pada Kamis.

"Kawasan Gedung Pompa merupakan salah satu area tangkapan air yang berperan penting dalam pencegahan rob maupun banjir di musim penghujan," kata Juaini.

Dia menambahkan, sebelumnya telah menyosialisasikan kepada pemilik kapal agar tidak menambatkan kapalnya pada tanggul NCICD, sebelum melakukan penertiban.

"Sosialisasi dilakukan sejak 31 Oktober 2022 lalu, bertempat di Kantor Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Pluit," kata Juaini.

Saat itu, menurut dia, pemilik kapal telah menyepakati bahwa kapal-kapal besar di atas tujuh Gross Ton (GT) ataupun kapal-kapal kecil harus kembali ke pangkalan asal yaitu Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman atau Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke, dengan batas waktu sampai 15 November 2022.

"Tidak langsung hari ini kami tertibkan, tapi sudah berkali-kali disosialisasikan dan memang banyak yang sudah membongkar tempat tambat labuh kapal mereka sendiri-sendiri," ujar Juaini.

Juaini mengatakan Pemerintah Kota Jakarta Utara bukan ingin melarang pemilik kapal untuk mencari kehidupan di laut maupun mencari nafkah untuk kehidupan.

Tapi semuanya harus sesuai dengan aturan, karena Pemkot Jakut ingin menyelamatkan kehidupan warga yang lebih banyak lagi di kawasan Pluit, Penjaringan.

"Jika tanggul itu jebol karena kapal melakukan tambat labuh, risiko dan bahayanya akan lebih besar," kata Juaini.

"InsyaAllah beberapa hari ke depan setelah penertiban ini kapal-kapal yang berlabuh di sini semuanya bisa pergi dan tanggul ini bebas dari tambatan-tambatan kapal yang besar maupun yang kecil dan khususnya demi menyelamatkan warga masyarakat yang lebih banyak lagi," tutup dia pula.

Hadir bersama Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini dalam kegiatan ini adalah Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kemaritiman Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi Supardiono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Jakarta Utara Wawan Budi Rohman, Camat Penjaringan Depika Romadi, Kepala Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan (UP3) Muara Angke Mahad, Subkoordinator Kantor Syah Bandar Arif Rahman, dan Kepala Kantor Syah Bandar Tanjung Priok Kapten Samuel, serta Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sunda Kelapa Masobirin.
Baca juga: Petugas gabungan tertibkan bangunan liar di kawasan tanggul NCICD
Baca juga: Pemprov DKI selesaikan 12,6 km tanggul pantai NCICD
Baca juga: Pembangunan tanggul laut Jakarta harus jamin akses nelayan melaut

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022