mereka sedang mendatangkan dari Sulawesi Selatan
Jakarta (ANTARA) -
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya memastikan stok beras di Jakarta tidak berkurang meski harga beras premium di Ibu Kota mengalami kenaikan beberapa hari terakhir.
 
"Pasokan tidak berkurang. Jumlah stok yang ada di Pasar Induk Cipinang 36.000 ton, terus stok di Food Station ada 12.000 ton. Jadi, total 48.000 ton atau 18 ribu ton di atas batas aman 30 ribu ton," kata Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu.
 
Pamrihadi menyebutkan, PT Food Station Tjipinang Jaya telah mengajukan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) ke Badan Urusan Logistik (Bulog).
 
"Kami berkolaborasi atau bermitra dengan para pedagang Pasar Induk Cipinang, terus beras dari Bulog, kami jual seharga Rp8.900 per kilogram. HET-nya Rp9.450. Dijual Rp8.900, terus dijual lagi di pasar turunan itu Rp9.300, itu masih di bawah HET," katanya. 

Baca juga: Pedagang warteg keluhkan kenaikan harga beras medium

Targetnya sendiri, kata dia, adalah bisa ada 3.000 ton per pekan.
 
Namun, lanjut dia, dari permintaan 3.000 ton per pekan, saat ini suplainya kurang lebih 500-750 ton per minggu, karena Bulog memiliki keterbatasan stok.
 
"Dan mereka sedang mendatangkan dari Sulawesi Selatan," ujar Pamrihadi.

Berdasarkan informasi dari laman Info Pangan Jakarta, harga rata-rata beras medium sudah mencapai Rp9.992 per kilogram (kg) pada Rabu ini.

Baca juga: Pedagang beras di Cipinang minta pemerintah gelar operasi pasar

Angka tersebut naik dari hari sebelumnya sebesar Rp9.903 per kg dan dari Senin (21/11) senilai Rp9.889.

Harga beras medium pada bulan lalu masih tercatat sebesar Rp9.747 per kg pada 23 Oktober 2022.

Info Pangan Jakarta mencatat harga tertinggi beras medium saat ini mencapai Rp13.000 per kg di Pasar Rawa Badak, sementara harga terendah sebesar Rp9.000 per kg di Pasar Cijantung.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022