Saya akan menggambarkannya (dengan pernyataan) bahwa campur tangan China dalam pemilu kami (kali ini) tidak sebesar pemilu-pemilu sebelumnya
Taipei (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu pada Rabu mengatakan pihaknya hanya sedikit melihat campur tangan China menjelang pemilihan umum.

Dia mengatakan hal itu kemungkinan disebabkan oleh masalah dalam negeri China dan upaya negara itu untuk meningkatkan citranya di mata internasional.

China mengeklaim pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai bagian dari teritorinya.

Taiwan telah menuduh China berkali-kali berusaha mempengaruhi hasil pemilu, baik lewat kampanye disinformasi di internet maupun ancaman militer secara terang-terangan.

Baca juga: 63 Pesawat militer dan empat kapal China terdeteksi di sekitar Taiwan

Kepada pers di Taiwan menjelang pemilihan wali kota dan penasihat pada Sabtu, Wu mengatakan China selalu menjadi faktor ketika Taiwan menggelar pemilihan umum, tetapi kali ini Beijing tidak terlalu ikut campur.

"Saya akan menggambarkannya (dengan pernyataan) bahwa campur tangan China dalam pemilu kami (kali ini) tidak sebesar pemilu-pemilu sebelumnya," kata dia.

Hal-hal yang tidak terjadi kali ini, kata Wu, termasuk menawarkan tiket penerbangan murah bagi orang-orang Taiwan yang tinggal di China untuk pulang dan memilih kandidat pro-China, atau mengintimidasi rakyat Taiwan.

Kantor Urusan Taiwan milik pemerintah China tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Kantor itu telah menuduh Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan menggembar-gemborkan ancaman China demi kepentingan politik.

Wu mengatakan dirinya tidak mengetahui dengan pasti kenapa China tidak terlalu ikut campur dalam pemilu kali ini.

Hal itu mungkin karena Beijing sedang berusaha menormalisasi hubungan dengan negara-negara lain setelah dikecam atas ancamannya terhadap Taiwan, katanya.

China menggelar sejumlah latihan militer di dekat Taiwan pada Agustus setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taipei.

Meski aktivitas militer China terus berlangsung, intensitasnya telah berkurang banyak.

"Mungkin juga China sedang sibuk sekali menangani masalah dalam negerinya sendiri," kata Wu, merujuk pada beberapa isu seperti penguncian COVID-19 dan masalah di pasar properti.

DPP telah berusaha mereformasi pemilu sebagai cara untuk menunjukkan kepada China bahwa mereka tidak terintimidasi dan bahwa dunia sedang menyaksikan Taiwan membela demokrasinya.

Wu mengatakan pemilu-pemilu tersebut juga penting bagi China karena Taiwan menjadi model demokrasi bagi negara-negara berbahasa China.

"Kami sangat bangga dengan itu dan kami akan terus bertugas sebagai teladan bagi pembangunan China di masa depan," katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pengamat: Pertemuan Xi-Biden redam ketegangan China dan AS soal Taiwan
Baca juga: Xi Jinping: Isu Taiwan pokok dari landasan politik hubungan China-AS

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022