Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa Cianjur, Jawa Barat menjadi salah satu kawasan seismik aktif atau masuk dalam daerah rawan terjadi gempa.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Senin mengatakan, wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakarta, Bandung secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks yang menjadikannya kawasan itu masuk dalam daerah rawan terjadi gempa.

"Disebut seismik aktif karena hasil monitor BMKG di daerah itu sering terjadi gempa dengan berbagai variasi dan kedalaman," ujarnya.

Baca juga: BMKG: Halmahera Selatan wilayah seismik aktif dan kompleks

Terkait kompleksitas, lanjut dia, daerah itu merupakan daerah jalur gempa aktif seperti keberadaan sesar Cimandiri, Padalarang, Lembang, Cirata, dan masih banyak lagi sesar-sesar minor yang berada di wilayah tersebut sehingga menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan gempa secara permanen.

Daryono mengemukakan, sebelum gempa yang terjadi pada hari ini (21/11), Cianjur sempat dilanda gempa sebanyak tiga kali secara beruntun pada 14 November 2022 lalu dengan kekuatan magnitudo 4,1, 3,3, dan 2,6.

Baca juga: BMKG: Jabar kawasan seismik aktif

Ia menambahkan, wilayah Kabupaten Cianjur terakhir kali diguncang gempa dengan kekuatan cukup besar yakni pada 12 Juli 2000.

Saat itu, dia menceritakan, sekitar 1.900 rumah rusak akibat guncangan gempa berkekuatan magnitudo 5,1 yang menyebabkan lebih dari 1.100 rumah mengalami rusak berat.

Baca juga: BPBD: Belasan rumah di Kota Sukabumi rusak terdampak gempa Cianjur

Jika melihat catatan sejarah, lanjut dia, Cianjur pernah mengalami gempa pada tahun 1844, 1910, 1912, 1968, dan 1982 yang juga menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.

Ia menambahkan, gempa yang terjadi di Cianjur hari ini masuk dalam kategori gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake).

Baca juga: Gubernur Sumbar sampaikan bela sungkawa musibah gempa Cianjur

Ia mengatakan, karakteristik gempa kerak dangkal memiliki gempa susulan yang cukup banyak.

"Masih ada potensi gempa susulan. Apakah itu lebih besar? Itu masih unexpectable. Yang pasti karakteristik gempa kerak dangkal akan diikuti aktivitas gempa susulan yang cukup banyak," tuturnya.

Baca juga: PLN kerahkan ratusan petugas pulihkan kelistrikan Cianjur pasca gempa
Baca juga: SAR Semarang kirim 20 personel ke lokasi gempa Cianjur

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022