Jakarta (ANTARA) - Senior Advisor to the Director-General of the World Health Organization (WHO) Bruce Aylward mengatakan, kolaborasi negara-negara G20 akan mendorong peningkatan sistem kesehatan global.

"Program saling membantu dan saling memberi masukan antara negara-negara G20 akan membangun sistem kesehatan yang makin baik," katanya dalam diskusi daring yang diadakan oleh Forum Merdeka Barat 9 yang diakses dari Jakarta, Senin.

Baca juga: WHO: Perumusan peta jalan sistem kesehatan Asia Tenggara telah rampung

Bruce Aylward menjelaskan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh WHO selama pandemi COVID-19 adalah adanya kesenjangan pelayanan kesehatan dasar.

"Pelayanan kesehatan dasar adalah hal yang penting dan menjadi kebutuhan semua orang. Tetapi kenyataannya, terutama karena pandemi, lebih dari dua miliar orang tidak memiliki akses ke pelayanan kesehatan," katanya.

Baca juga: Menkes: 3rd HWG bangun sistem kesehatan global yang lebih adil

Dalam diskusi bertema "Komitmen G20 Membangun Arsitektur Kesehatan Global" itu, dia mengatakan bahwa situasi yang terjadi saat ini menuntut adanya kolaborasi yang saling terhubung antarnegara mengingat seluruh sistem kesehatan dunia terdampak pandemi COVID-19.

"Harus ada kerja sama untuk menambah petugas kesehatan yang cukup, memberikan mereka vaksin dan pelatihan yang cukup sehingga mereka bisa melakukan pengawasan," katanya.

Baca juga: S20: G20 bangun sistem kesehatan global yang tangguh

Sementara itu, terkait strategi WHO untuk memperbanyak tenaga kesehatan, Bruce mengatakan bahwa WHO telah hadir di lebih dari 150 negara di dunia.

"Kami hadir secara fisik untuk membantu pemerintah dan mitra kerja kita untuk mengatasi berbagai masalah," katanya.

Baca juga: Harmonisasi standar prokes perkuat sistem ketahanan kesehatan global

Bruce menambahkan bahwa WHO juga memiliki jaringan yang sangat luas untuk memantau negara-negara yang telah menyelesaikan berbagai masalah kesehatan.

"Banyak negara sudah bisa menyelesaikan permasalahan utama kesehatan dan memecahkan tantangan dalam system perawatan Kesehatan utama. Kami melihat ada beberapa kemajuan besar di beberapa tempat contohnya di India, Indonesia dan juga beberapa tempat di Afrika," katanya.

Baca juga: Kemenkes dorong negara anggota G20 bentuk sistem kesehatan global

Dia juga menegaskan bahwa Indonesia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan memastikan bahwa jumlah petugas kesehatan telah mencukupi serta memberikan pelatihan dan peralatan yang mereka butuhkan, terutama pada masa pandemi.

"Indonesia telah bekerja dengan keras untuk membuat lebih banyak vaksin, serta cara membuat lebih banyak obat, bagaimana cara memperluas kapasitas produksi. Jadi Indonesia telah belajar banyak dari pelajaran luar biasa dan ini dapat dibagikan untuk membantu negara-negara lainnya di dunia. Ini yang dilakukan Indonesia dalam presidensi G20," katanya.

Baca juga: Menkes: Taman Sari Yogyakarta manifestasi sistem kesehatan global

Terdapat tiga fokus yang didorong Indonesia dalam memperkuat arsitektur kesehatan global dalam Presidensi G20 2022.

Pertama, komitmen untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global. Kedua, melakukan harmonisasi standar protokol kesehatan. Ketiga, penguatan arsitektur didorong dengan memperluas pusat manufaktur global. T.W004

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022