Tokyo (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat bertemu pada Minggu setuju memperkuat hubungan kedua negara dalam menghadapi peningkatan ketegangan geopolitik.

Kedua pemimpin itu melakukan pembicaraan di sela-sela pertemuan puncak ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) dan membahas konflik di Ukraina, kata Kementerian Luar Negeri Jepang melalui pernyataan.

Selain itu, Kishida dan Biden membicarakan peluncuran rudal yang dilakukan berulang kali oleh Korea Utara serta ketegangan di Laut China Selatan serta Laut China Timur, menurut pernyataan itu.

"Kami sepakat untuk mempertajam kekuatan pencegahan serta efektivitas persekutuan AS-Jepang di tengah peningkatan tantangan pada keamanan di kawasan itu," kata Kishida kepada pers usai KTT ASEAN.

"Kami menegaskan kembali bahwa upaya-upaya sepihak untuk secara paksa mengubah status quo adalah tindakan ilegal, dan menekankan bahwa ancaman Rusia melalui kekuatan nuklir tidak bisa ditoleransi," ujarnya.

Kishida dan Biden juga sempat berbicara dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol untuk membahas ancaman-ancaman dari Korut.

Pertemuan tiga pihak itu dilakukan usai KTT ASEAN, sebelum mereka bertolak menuju Bali untuk menghadiri KTT G20.

Jepang dan AS sama-sama khawatir soal kebangkitan China.

Sebelumnya, Biden mengatakan kepada para pemimpin Asia bahwa saluran komunikasi AS akan terus terbuka guna menghindari konflik.

Biden direncanakan akan bertemu secara tatap-muka dengan Presiden China Xi Jinping di Bali pada Senin (14/11) --pertama kalinya sejak ia menjabat presiden Amerika Serikat.


Sumber: Reuters
Baca juga: Jepang dan AS latihan bersama saat ketegangan dengan Korut meningkat
Baca juga: Tanggapi uji coba Korut, pasukan Korsel dan AS luncurkan rudal
Baca juga: Profesor Jepang berupaya hilangkan "mitos" bom atom Amerika

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022