Arah kita adalah memberikan akses kepada UMKM untuk sistem pembayaran, keuangan, hingga fintech.
Jakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menyampaikan bahwa pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia sudah mencapai lebih dari 25 juta orang dan 22 juta merchant.

Dalam acara 4th Indonesia Fintech Summit 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat, dia menjelaskan 90 persen dari jumlah merchant itu adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yang mana capaian ini sesuai dengan tujuan awal diluncurkan layanan ini oleh BI pada Agustus 2019.

“Arah kita adalah memberikan akses kepada UMKM untuk sistem pembayaran, keuangan, hingga fintech,” kata Destry.

Baca juga: Mendag ajak pedagang gunakan QRIS, perluas digitalisasi pasar rakyat

Dia menyampaikan saat ini QRIS telah berkembang dari yang target awalnya low income mulai bergerak naik ke medium income, yang mana tadinya batas atas transaksi sebesar Rp2 juta, lalu naik jadi Rp5 juta, dan saat ini naik menjadi Rp10 juta. “Kami ingin target groupnya makin lama makin naik,” kata Destry.

Menurut dia, perkembangan QRIS secara langsung akan mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan digital di Tanah Air

Dia mengatakan ke depan ekonomi Indonesia harus terintegrasi antara ekonomi digital dengan keuangan digital, agar tidak terjadi shadow banking, di mana pergerakan cepat keuangan digital, seperti fintech (financial technology), tidak diimbangi dengan ekonomi digital.

“Dengan ekonomi keuangan digital, inklusivitas dari target ekonomi bisa tercapai relatif cepat,” kata Destry.

Baca juga: Wamen BUMN sebut bank agen dan QRIS akselerasi inklusi keuangan

Nilai ekonomi digital Indonesia telah mencapai Rp1.042 triliun pada 2021, dan diperkirakan akan tumbuh mencapai Rp4.698 triliun pada 2030.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022