Padang (ANTARA) - Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) PT Semen Padang seluas 50 hektare yang sebelumnya merupakan area bekas tambang kini mengoleksi sejumlah flora dan fauna langka.

"Kehadiran Taman Kehati merupakan wujud kepedulian PT Semen Padang terhadap perlindungan keanekaragaman hayati," kata Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati di Padang, Senin

Taman Kehati berada di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan dan kini menjadi tempat hidupnya berbagai jenis flora dan fauna

Ia menyebutkan salah satu fauna langka adalah elang ular bido.

Baca juga: Taman Kehati Emil Salim Sawahlunto mulai dibangun

Baca juga: Program Taman Kehati Citarum Harum dapat sorotan di ajang AREA 2021


Elang sejenis ini adalah elang besar yang menyebar luas di Asia, mulai dari India di barat, Nepal, Srilanka, terus ke timur hingga Cina, ke selatan melintasi Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, kepulauan Sunda Besar, hingga ke Palawan di Filipina.

Menurutnya, Tim Kehati terus memantau eksistensi elang ini di kawasan Taman Kehati Semen Padang.

Selain itu, kata Anita, juga ada burung cekakak sungai, spesies burung dari keluarga Alcedinidae. Burung ini merupakan jenis burung pemakan kadal, serangga besar, katak, dan ulat yang memiliki habitat di daerah terbuka dekat perairan, kebun, kota, dan tepi hutan.

Kemudian, juga ada burung cekakak Belukar atau cekakak dada putih yang merupakan sejenis burung raja udang dari suku Halcyonidae.

Burung ini menyebar luas di Asia dan dikenal dengan banyak nama dalam bahasa Inggris. Di antaranya, White-throated Kingfisher, White-breasted Kingfisher atau Smyrna Kingfisher.

Selain cekakak sungai dan cekakak belukar, di Taman Kehati ini juga ada berbagai jenis burung lainnya seperti burung madu sriganti dan burung madu.

Kemudian, juga ada tumbuhan palem kipas, palem merah, tumbuhan paku tiang dan pakis haji.

Lalu juga ada rusa totol asal Istana Bogor dan ikan bilih yang merupakan endemik Danau Singkarak yang menjadi pelengkap keanekaragaman hayati yang ada di Taman Kehati PT Semen Padang.

Anita menyampaikan pemeliharaan Rusa Totol di kawasan PT Semen Padang ini telah mengantongi izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

"Sebelum memberikan rusa totol ke PT Semen Padang, pihak Istana Bogor memastikan PT Semen Padang memenuhi persyaratan yang ditentukan. Alhamdulillah, sejak mulai diadopsi, Rusa Totol ini terus berkembang. Terakhir jumlahnya 12 ekor," kata dia.

Kemudian untuk ikan bilih, saat ini hidup dan berkembang biak di sekitar sungai kecil yang ada di kawasan lapangan golf.

Bahkan, Ikan Bilih ini juga dikembangbiakkan di area kolam yang dilengkapi dengan tempat pemijahan dan di laboratorium pemijahan yang ada di kompleks D1 PT Semen Padang.

Hasil perkembangbiakan ikan bilih di kolam dan di laboratorium pemijahan ini, juga telah disebar ke habitat aslinya di Danau Singkarak.

"Ada sekitar 7.000 ekor induk ikan bilih yang telah disebar selama 2022 ini," kata dia.*

Baca juga: Warga Sotek di Kaltim usulkan penetapan Taman Kehati

Baca juga: Luas hutan di Pulau Jawa makin mengecil, hanya 24 persen

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022