Stok dari Makasar kita geser sekitar 6000 ton dari NTB 9845 ton
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional memastikan bahwa stok beras medium harga Rp8.900 di DKI Jakarta aman, menyusul rencana pengadaan dengan mobilisasi komoditas strategis itu dari berbagai daerah ke Ibu Kota.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pihaknya memobilisasi stok dari beberapa daerah seperti Sulawesi Selatan dan NTB untuk menjaga ketersediaan stok bagi masyarakat.

"Stok dari Makasar kita geser sekitar 6000 ton, dari NTB 9845 ton, kemudian dari Bulog sekitar 14.000 ton," kata Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Senin.

Arief dalam kunjungannya ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) itu mengatakan dengan mobilisasi stok dari berbagai daerah tersebut dapat membuat stok beras medium di Jakarta akan melimpah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Untuk pasokan beras Jakarta, Food Station gandeng petani Karawang

"Jadi Pak Gubernur, Pak Menteri, Pak Kepala Satgas Pangan, Jakarta ini akan kebanjiran stok sebentar lagi," ujar Arief.

Arief mengatakan mobilisasi stok itu juga untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH).

"Kita bangun harga Rp8.900 di tingkat Pasar Induk Cipinang dan Rp9.300 di pasar-pasar turunan," kata Arief.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan stok beras untuk wilayah DKI Jakarta hingga saat ini mencapai 44 ribu ton.

Baca juga: Food Station Tjipinang dan Bulog pastikan stok beras Jakarta aman

Sedangkan kebutuhan beras warga DKI Jakarta dalam setahun minimum mencapai 30 ribu ton.

Pamrihadi mengatakan dengan stok 44 ribu ton itu kebutuhan beras di DKI Jakarta masih aman.

"Rata rata stok di PIBC tahun lalu dan tahun ini 35.000 ton. Status saat ini sekitar 43.000 - 44.000 ton," ujar Pamrihadi.

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022