Jakarta (ANTARA News) - Indonesia berhasil meraih penjualan 343.967 dolar AS dalam partisipasi pertamanya pada pameran internasional Food Taipei 2012 yang digelar 27-30 Juni lalu di Taiwan World Trade Centre (TWTC), Taipei.

“Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini dimaksudkan agar perusahaan Indonesia dapat mempromosikan produk-produknya dan memperluas pangsa pasar internasional, meningkatkan nilai ekspor produk Indonesia ke negara Taiwan khususnya, serta menjajaki peluang terjadinya kerja sama bisnis,” kata Direktur Promosi dan Citra, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Pradnyawati.

Menurut pernyataan Kementerian Perdagangan di Jakarta, Jumat, Food Taipei 2012 merupakan ajang tahunan yang telah diselenggarakan sebanyak 22 kali oleh Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) dengan menampilkan aneka ragam produk makanan & minuman internasional, perlengkapan katering, peralatan masak perhotelan, dan produk kemasan.

Tahun ini, pameran Food Taipei diikuti oleh sekitar 1.530 eksibitor yang berasal dari 30 negara di dunia, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Korea, India, Yunani, Guatemala, Macau serta Indonesia. Total pengunjung yang datang mencapai 55.000 orang pembeli dari domestik maupun luar negeri.

Pada pameran ini, Paviliun Indonesia yang bertemakan “Remarkable Indonesia” dikoordinir oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan serta Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan.

Paviliun ini menampilkan 9 perusahaan Indonesia yang sudah memiliki reputasi dalam industri makanan di Indonesia maupun internasional, yaitu PT. Garuda Food Putra Putri Jaya, PT. Nyonya Meneer, PT. Niramas Utama, PT. BT Cocoa, PT. Forisa Nusapersada, PT. Sinar Sosro, PT. Helmigs, PT. Marizarasa Sarimurni dan CV. Dua Banteng.

Paviliun Indonesia mendapat kehormatan dengan adanya kunjungan Wakil Kepala KDEI Taiwan dan jajarannya. Kehadiran wakil Pemerintah Indonesia di Paviliun tersebut mendapat sambutan hangat dari seluruh eksibitor Indonesia.

Selama empat hari pameran berlangsung, Paviliun Indonesia dikunjungi oleh sekitar 2.000 pengunjung yang merupakan buyer potensial dari domestik maupun internasional.

Dari buyer potensial ini, terdapat sekitar 40 perusahaan yang tertarik untuk menjajaki peluang bisnis dengan perusahaan eksportir Indonesia.

Kesempatan ini juga digunakan untuk mempromosikan pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-27 kepada buyer internasional agar menghadiri pameran tersebut pada 17-21 Oktober 2012.

Total transaksi awal (trial order) yang didapat selama pameran berlangsung mencapai 343,967 dolar AS untuk produk makanan ringan, coklat, jelly, nata de coco, kue lapis, cabe olahan, teh, sari temulawak, dan jamu herbal.

Berdasarkan pengamatan selama pameran berlangsung, rata-rata buyer internasional menunjukkan minat yang besar untuk bekerja sama bisnis B to B dengan pengusaha Indonesia dan berkeinginan untuk melakukan pemesanan trial order.

Selain itu, para buyer internasional yang berasal dari Taiwan, China, Hong Kong, Singapura, Filipina, Jerman, USA, Guatemala, dan Nigeria sangat menggemari produk-produk yang berasal dari alam berupa produk makanan dan minuman kesehatan seperti temulawak, lidah buaya, dan produk herbal.

Para buyer juga menanyakan beberapa isu penting seputar jalur distribusi, komposisi bahan dalam makanan & minuman, bentuk kemasan yang simpel dan tidak berat, dan perihal harga jual produk yang disesuaikan dengan harga pasar di negara mereka.

(*)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012