Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) melaporkan aktivitas vulkanik di Gunung Ibu, Maluku Utara, yang ditandai dengan lontaran kolom abu setinggi lebih kurang 2.000 meter atau dua kilometer di atas puncak gunung api tersebut.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu Axl Roeroe mengatakan erupsi itu terjadi pukul 18:20 WIT. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat.

"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 112 detik," kata Roeroe dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung yang bermukim ataupun beraktivitas di sekitar gunung tersebut agar tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

Gunung Ibu yang memiliki tinggi lebih kurang 3.325 meter di atas permukaan laut saat ini masih berada pada status level II atau waspada terhitung sejak 10 Desember 2013.

Aktivitas vulkanik berupa letusan pertama kali tercatat pada Agustus sampai September 1911. Kemudian, letusan selanjutnya berlangsung pada 1998 sampai 1999 yang menghasilkan sumbat lava.

Aktivitas vulkanik berikutnya terjadi pada 2001 sampai 2004. Lalu, berlanjut kembali pada 2019 sampai sekarang.

Gunung Ibu merupakan gunung api bertipe strato volcano yang terletak di barat laut Pulau Halmahera, Maluku Utara, Indonesia.

Puncak gunung merupakan kawah vulkanik. Pusat kawah memiliki lebar satu kilometer dan kedalaman 400 meter, sedangkan bagian luar memiliki lebar 1,2 kilometer.


Baca juga: Gunung Kerinci erupsi lontarkan abu setinggi 300 meter

Baca juga: Karangasem tingkatkan kesiagaan warga hadapi erupsi Gunung Agung

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022