Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia (Persero) terus melakukan migrasi kendaraan konvensional berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik sebagai langkah untuk menciptakan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dalam mengelola bisnis logistik yang erat kaitannya dengan perjalanan.

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana mengatakan kendaraan listrik tak hanya memberikan manfaat bagi perseroan, tetapi juga bagi lingkungan karena emisi yang dihasilkan jauh lebih rendah.

"Strategi kami bertahap untuk menggantikan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Saat ini, pemerintah memberikan instrumen yang kuat untuk mempercepat pembentukan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui berbagai insentif fiskal.

Choiriana atau yang akrab disapa Ana menilai berbagai insentif yang pemerintah berikan untuk kendaraan listrik menjadi angin segar terkhusus bagi industri logistik di dalam negeri yang fokus untuk memperbaharui kendaraan-kendaraan mereka yang semula menggunakan BBM menjadi listrik.

"Kami senang karena pemerintah memberikan insentif untuk perusahaan-perusahaan yang fokus melakukan migrasi," terangnya.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa sepeda motor listrik bisa menghemat BBM hingga 60 persen ketimbang menggunakan sepeda motor berbahan bakar bensin.

Pada 2021, Kementerian ESDM melakukan uji jalan 100 unit sepeda motor listrik hasil konversi. Seratusan sepeda motor itu telah lulus uji dan layak jalan sejauh 10.000 kilometer selama 48 hari dengan menempuh jalan menanjak, turunan, macet dalam kondisi hujan maupun panas, serta mendapatkan pelat nomor berwarna biru dari pihak kepolisian.

Program konversi tersebut memberikan manfaat berupa penghematan BBM sebanyak satu liter per hari per unit atau total 34 kiloliter per tahun dan penurunan emisi karbondioksida sebesar 0,72 ton per hari per unit atau total sebesar 24,4 ribu ton karbondioksida per tahun.

Lebih lanjut Ana menuturkan Pos Indonesia kini memiliki setidaknya 10 unit mobil listrik dan 200 unit sepeda motor listrik. Pada tahun ini, perseroan menargetkan seluruh kendaraan yang berada di wilayah Kantor Pos Bali bisa sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik.

Menurutnya, Bali merupakan lokasi puncak untuk penyelenggaraan Presidensi G20, sehingga Pos Indonesia mempercepat program kendaraan listrik tersebut untuk memperlihatkan kepada dunia tentang keseriusan Indonesia dalam melakukan program transisi energi.

"Sekarang sudah 30 unit, target kami tidak banyak sekitar 100 unit di Bali. Kami segera percepat keseluruhan jadi nanti kita bisa declare dan secara total Bali sudah bisa pakai listrik," kata Ana.

Selain mendorong migrasi ke kendaraan konvensional BBM menjadi kendaraan listrik, Pos Indonesia telah memanfaatkan energi terbarukan yang bersumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk kantor pos yang berada di Bali.

Ana mengungkapkan jelang acara puncak Presidensi G20, banyak delegasi yang mampir ke Kantor Pos Nusa Dua di Bali untuk beli meterai atau kirim paket.

Pos Indonesia menjadikan kantor pos di sana sebagai showcase mengenai pemanfaatan energi terbarukan dan kendaraan listrik yang dilakukan oleh industri logistik Indonesia.

Baca juga: PLN kembangkan sistem waralaba untuk perbanyak SPKLU dan SPBKLU

Baca juga: Wamen BUMN sebut kendaraan listrik dapat menghemat subsidi BBM

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022