New York (ANTARA) - NEW YORK CITY, 24 Oktober (Xinhua) -- Pada 2022, laporan kejahatan kebencian di Chicago, kota terbesar ketiga di Amerika Serikat (AS), mengalami peningkatan, terutama kejahatan yang melibatkan ras dan agama dengan warga kulit hitam di angka 50 persen dan warga Yahudi 75 persen, menurut data resmi.

"Ketakutan sangat terasa di beberapa komunitas terbesar di Chicago, yaitu warga kulit hitam, warga Asia, komunitas LGBTQ+ (lesbian, gay, biseksual, dan transgender), dan warga Yahudi," kata ABC7 dalam laporannya tentang data dari Komisi Hubungan Manusia (Commission on Human Relations) kota tersebut.

Selama pandemi, terjadi peningkatan insiden serangan yang berkaitan dengan bias terhadap warga Asia-Amerika, menurut laporan itu. Disebutkan pula bahwa delapan dari total 125 kejahatan kebencian yang diselidiki oleh kepolisian Chicago tahun ini dilakukan terhadap orang Asia.

Para pemimpin kota itu khawatir bahwa jumlah kasus tersebut sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.

"Jumlah kejahatan kebencian yang dilaporkan di Chicago meningkat 44 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021," kata laporan itu.

Negara Bagian Illinois mengaktifkan kembali sebuah kelompok yang serupa dengan Komisi Hak Asasi Manusia di Chicago.

Kelompok itu bertugas mencari cara untuk meningkatkan pelaporan kejahatan kebencian potensial, dan memperkuat undang-undang terkait pelanggar, papar laporan itu. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022