Yogyakarta (ANTARA) - Embung Giwangan yang rencananya dikembangkan sebagai Taman Pintar 2 atau Taman Budaya Yogyakarta sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai aktivitas, meskipun pembangunannya belum selesai 100 persen dan belum dibuka secara resmi.

“Sudah bisa digunakan, asalkan ada pemberitahuan ke kami sehingga paling tidak pemanfaatannya bisa terpantau,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Taman Budaya Yogyakarta Retno Yuliani di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, pembangunan Taman Budaya Yogyakarta di lokasi Embung Giwangan memang dilakukan secara bertahap karena membutuhkan anggaran yang cukup besar sehingga pembangunan fisik dilakukan sesuai kemampuan anggaran.

Pada tahun anggaran 2022, bahkan tidak ada tambahan pembangunan fisik yang dilakukan di Embung Giwangan sehingga fasilitas yang ada di embung tersebut juga masih sama seperti tahun sebelumnya, yaitu embung, jogging track, toilet, mushola, dan lampu penerangan.

“Sebenarnya, masyarakat juga bisa memanfaatkan pada akhir pekan. Misalnya untuk olahraga ringan atau senam hingga kegiatan komunitas. Tetapi, memang sebaiknya menyampaikan pemberitahuan terlebih dulu,” katanya.

Penggunaan Embung Giwangan untuk kegiatan masyarakat belum dipungut biaya, tetapi penyelenggara kegiatan tetap diminta memperhatikan kebersihan dan keamanan embung selama acara digelar.

Hingga saat ini, realisasi fisik pembangunan Taman Budaya di Embung Giwangan baru tercapai sekitar 30 persen.


Pada tahun anggaran 2023, Retno mengatakan, berencana melanjutkan pembangunan fisik di Embung Giwangan yaitu panggung terbuka untuk kegiatan pentas seni dan budaya serta penanda menggunakan dana keistimewaan.

“Rencananya, pada 2023 dan 2024 akan dilakukan pembangunan lanjutan dengan dana keistimewaan. Tetapi, kami masih menunggu kepastian nilai anggaran yang akan dialokasikan,” katanya.

Sedangkan untuk pemeliharaan embung, dianggarkan melalui APBD Kota Yogyakarta.

“Embung Giwangan ini dibangun untuk kebutuhan konservasi air sekaligus sebagai titik ungkit pengembangan Yogyakarta bagian selatan,” katanya.

Embung Giwangan dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) pada 2019 di lahan milik Pemerintah Kota Yogyakarta yang berada di Jalan Tegalturi. Embung tersebut memiliki kapasitas mampu menampung sekitar 9.210 meter kubik air.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022