Jakarta (ANTARA) - Rahasia kelezatan nasi padang rupanya dimulai dari cara pemilihan jenis kelapa untuk santan yang digunakan dalam hampir semua masakan.

"Kami upayakan pakai kelapa Pariaman atau setidaknya kelapa Pangkal Pinang, intinya kelapa yang berasal dari pinggir pantai itu lebih lezat untuk masakan," kata Afrizal, pemilik rumah makan padang Mak Ciak dalam keterangannya pada Jumat.

Afrizal menambahkan kelapa untuk santan sebaiknya dipilih dari pohon kelapa yang tidak terbiasa dipanen sebagai kelapa muda.

"Sebaiknya pilih pohon yang biasa diambil untuk kelapa tua untuk mendapatkan santan yang lezat," katanya.

Meski demikian, yang lebih penting dalam menciptakan masakan lezat adalah "rasa" sang juru masak yang didapat berkat lamanya pengalaman memasak.

"Sebetulnya soal bahan dan bumbu itu sama saja. Hasilnya akan sama. Yang membedakan mungkin teknik dan feel, kapan harus memasukkan bumbu, kapan harus memasukkan daging dan lain-lain. Ketika sudah tahu semua tapi feel enggak ada ya enggak enak," katanya.

Restoran Mak Ciak didirikan pada 2015 di Jakarta. Restoran yang diklaim memiliki cita rasa yang otentik tersebut sempat diulas oleh YouTuber kuliner Tanboy Kun.

Food vlogger bernama asli Bara Ilham Bakti Perkasa itu mencicipi sederet menu yang ditawarkan Mak Ciak seperti gulai tunjang, gulai otak, gulai kepala kakap, rendang, dendeng hingga ayam bumbu.

"Kuahnya itu gurih-gurih pedas. Wah otentik sih ini," kata dia usai mencicipi gulai tunjang Mak Ciak.

Menurut Tanboy Kun, gulai tunjang Mak Ciak memiliki tekstur kenyal dan empuk.

"Ini full rempah, khas Padang pastinya."

Setelah puas dengan gulai tunjang, dia lantas melanjutkan menyantap gulai kepala ikan kakap.

"Wah, gimana ya. Full rempah tapi dia itu agak pedas tapi nikmat. Pedas-pedas gurih gitu."

Baca juga: Menyantap masakan Padang di restoran bergaya Jepang-Skandinavia

Baca juga: Restoran ini sajikan masakan Padang untuk vegan

Baca juga: Restoran ini padukan kuliner Manado dan Minang


Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022