Jakarta (ANTARA) -
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengerahkan 2.209 personel dan 131 peralatan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan saat cuaca ekstrem hingga 8 Oktober 2022.

"Kita ibaratnya 'sedia payung sebelum hujan' dengan menyiagakan personel sebanyak 2.209 orang dan 131 unit peralatan," kata Senior Manajer Komunikasi dan Umum PLN UID Jakarta Raya, Kemas Abdul Gaffur di Jakarta, Kamis.

Kemas menerangkan, 2.209 orang itu disebar ke dalam tim deteksi dan Detasemen Pelayanan Khusus (Denyansus) 123 sebanyak 90 orang. Mereka bersiaga 24 jam dan bergerak cepat saat terjadi hal yang ekstrem seperti banjir.

"Kami memiliki tim khusus, yaitu Detasemen Layanan Khusus 123 (Denyansus 123) di empat posko, yaitu Tanjung Priok, Cempaka Putih, Lenteng Agung dan Cengkareng, yang disiagakan untuk mengantisipasi bencana banjir." tutur Kemas.

Kemudian Pelayanan Teknik (Yantek) di PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) sebanyak 1.406 orang. Selanjutnya pada unit Comand Center sebanyak 73 orang untuk pengaduan masyarakat melalui berbagai kanal aduan serta sebanyak 460 pegawai.

"Kami mendirikan posko siaga sebanyak 34 posko," katanya.

Baca juga: PLN DKI hadirkan gardu induk tanpa operator untuk tingkatkan efisiensi

Selain petugas yang bertugas selama 24 jam sehari, PLN juga menyiagakan 131 unit peralatan siaga banjir yang terdiri dari 13 unit perahu karet dan 41 unit "Uninterrupted Power Supply" (UPS) dengan total daya 7.070 KVA.

Selanjutnya 7 unit Unit Kabel Bergerak (UKB) sepanjang 2,6 kilometer (km), 15 unit Unit Trafo Bergerak (UTB) total daya 1.745 KVA, 8 unit mobil 4WD, 23 unit Unit Gardu Bergerak (UGB) total daya 17.080 KVA, 10 unit genset kapasitas 1.745 KVA dan 7 unit kendaraan deteksi bersiaga di Jakarta dan sekitarnya.

PLN UID Jakarta Raya juga melakukan penguatan pasokan listrik ke 210 gardu distribusi rumah pompa dan peninggian gardu-gardu distribusi sebanyak 518 gardu. Tercatat ada 6 pintu air, 210 titik pompa stasioner dan 6 lokasi gardu rumah pompa yang telah dilengkapi peralatan switching otomatis.

PLN UID Jakarta Raya rutin melaksanakan inspeksi dan pemeliharaan kabel tegangan rendah, sebagai upaya preventif menghadapi potensi banjir. "Juga koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanggulangan bencana, baik dengan BPBD, pemda, pemadam kebakaran dan Kepolisian," katanya.

Baca juga: PLN DKI gandeng swasta dirikan lima SPKLU sekitar Jakarta

Selain pemeliharaan rutin, PLN memantau kondisi kelistrikan terkini di wilayah Jakarta dan sekitarnya melalui Disaster Recovery Center (DRC). Yaitu pusat pemantauan kondisi kelistrikan serta daerah yang mengalami pemadaman akibat banjir.

PLN mengimbau masyarakat untuk waspada jika air meninggi dan menyebabkan genangan karena bisa mengancam keselamatan. Apabila air sudah memasuki rumah, pelanggan diimbau segera mematikan listrik dari Miniature Circuit Breaker (MCB) untuk menghindari bahaya tersengat listrik.

Dia meminta masyarakat untuk mencabut seluruh peralatan elektronik yang tersambung dengan stop kontak untuk menghindari terjadinya arus pendek. Letakan peralatan elektronik ke tempat yang lebih aman dan tidak terjangkau air.

Bila terjadi ancaman keselamatan dari jaringan listrik akibat potensi banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya, agar masyarakat dapat melaporkan serta meminta penghentian pasokan tenaga listrik sementara.

"Lebih lanjut bila melihat potensi gangguan listrik, dapat melaporkan langsung kepada PLN melalui fitur pengaduan di aplikasi PLN Mobile," tuturnya.
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022