Jakarta (ANTARA) -
Komisi D DPRD DKI Jakarta menilai pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dengan cara penambangan (landfill mining) dan pembakaran sampah atau Refused Derived Fuel (RDF) Plant mampu menjawab persoalan darurat sampah DKI Jakarta.

Ketua Komisi Bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meyakini dua fasilitas tersebut mampu menjawab kekhawatiran itu mengingat produksi sampah Jakarta yang dikirimkan ke Bantargebang telah menyentuh angka sekitar 8.000 ton lebih per hari.

"Ini adalah solusi untuk menyelesaikan problem sampah kita di DKI," ujar Ida di Jakarta, Rabu.

Komisi D DKI Jakarta telah menyetujui pembangunan "landfill mining" dan RDF Plant yang diusulkan Dinas Lingkungan Hidup (LH) dengan anggaran Rp900 miliar.

​​​​​​Pembangunan itu mulai dilaksanakan di awal tahun 2022 dan diproyeksikan rampung di akhir tahun untuk kemudian mulai beroperasi di awal tahun 2023.

"InsyaAllah Januari bisa beroperasi, semoga lancar, karena ini proyek percontohan yang cukup bagus," katanya.

Baca juga: Anies imbau warga biasakan pilah sampah

Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto menargetkan "landfill mining" dan RDF Plant akan mampu mereduksi sampah hingga 2.000 ton per hari dengan rincian melakukan pengolahan sampah lama sebesar 1.000 ton per hari dan sampah baru 1.000 ton per hari.

Produksi tersebut juga diprediksi akan menghasilkan produk bernilai berupa batu bara.

"Dari hasil rincian tersebut setidaknya RDF akan mampu menghasilkan 750 ton batu bara yang akan dibeli pabrik semen. Mudah-mudahan bisa menjadi sumber pendapatan Pemprov DKI dan membiayai operasional," tuturnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPST Bantargebang Dinas LH DKI Jakarta Agung memastikan pada Januari 2023 mendatang dua fasilitas pengolahan sampah tersebut dapat beroperasi.

Ini akan menjadi proyek percontohan. Kami meyakini akan efektif dan efisien," katanya.

Dengan demikian ke depan bisa direncanakan untuk terus mengempiskan kondisi gunungan sampah yang ada di Bantargebang dengan mengurangi sampah 1.000 ton "fresh waste".
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022