Proposal itu isinya macam-macam
Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memastikan pembangunan fasilitas pengelolaan sampah terpadu ( Intermediate Treatment Facility/ITF) Sunter di Jakarta Utara saat ini memasuki proses seleksi mitra baru.

"Insya Allah, pertengahan November, Jakpro akan mendapatkan mitra baru, untuk ITF Sunter," kata Kepala DLH DKI Asep Kuswanto di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan saat ini sudah ada tiga calon mitra yang mengajukan proposal kepada Jakpro, BUMD DKI yang mendapat penugasan untuk membangun ITF Sunter.

Para calon mitra itu, lanjut dia, dari Prancis dan dua dari China.

"Proposal itu isinya macam-macam, dari teknologinya, kemudian permodalannya kemudian besaran 'fee' yang akan diberikan. Jadi, masing-masing mitra masih mengajukan proposal untuk nanti dievaluasi," ucapnya.

Baca juga: Jakpro sebut ITF Sunter hasilkan listrik 35 MW per jam

Dengan adanya mitra itu, pembangunan ITF Sunter tak dibebankan kepada APBD DKI yang dalam kondisi terbatas setelah terdampak pandemi COVID-19.

Apabila mengandalkan APBD, maka pembangunan tempat pengelolaan sampah itu bisa menelan biaya yang besar yakni kisaran Rp4-5 triliun.

"Kami harap mitra investasinya BUMD karena memang tujuan dari pemilihan mitra itu adalah mereka harus mengelola lahannya, mereka harus bawa teknologi dan mereka harus bawa pendanaannya," ucapnya.

Sejauh ini, Jakpro telah menandatangani komitmen awal kerja sama pengelolaan sampah dan fasilitas pengelolaan dengan investor potensial asal Prancis, Syctom.

Penandatanganan komitmen awal tersebut, dilakukan oleh Jakpro dan perusahaan itu dalam acara Jakarta Investment Forum (JIF) 2022 pada Kamis (1/9).

Baca juga: DLH DKI harap kepastian investor ITF Sunter pada Oktober 2022

ITF Sunter di Jakarta Utara ditargetkan mampu menghasilkan energi listrik sekitar 35 megawatt (MW) per jam sehingga dapat menjadi sumber energi baru ramah lingkungan.

Energi listrik tersebut dihasilkan dari proses pengolahan sampah di ITF Sunter yang diproyeksikan mampu mengolah hingga 2.200 ton sampah per hari.

Jumlah itu mengurangi sekitar 30 persen dari total jumlah sampah di Ibu Kota yang mencapai sekitar 7.800 ton per hari yang dikirim ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Awalnya, Anies berencana membangun ITF Sunter pada 2019 dan ditargetkan rampung tahun ini.

Namun, beberapa kali proyek ini gagal menemui kesepahaman dengan investor, sehingga pembangunannya tertunda.

Baca juga: Wagub DKI pastikan Jakarta miliki pengelolaan sampah modern pada 2025

Berdasarkan data pemaparan Jakpro yang disampaikan Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto pada rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI pada Rabu (14/9) mengusulkan Penyertaan Modal Daerah (PMD) di APBD Perubahan 2022 sebesar Rp517 miliar.

Besaran usulan anggaran PMD tersebut rencananya digunakan untuk pengawasan perencanaan dan jaminan pelaksanaan ITF Sunter.

Sedangkan pada 2023, Jakpro mengusulkan PMD untuk ITF Sunter sebesar Rp239 miliar.

Rinciannya, Jakpro mengalokasikan anggaran di ITF Sunter itu untuk pengawasan, perencanaan, sewa lahan dan biaya operasional.

Baca juga: Wagub Riza: ITF sudah melalui perencanaan matang

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022