sesuai konsep IKN Nusantara sebagai kota di dalam hutan atau forest city
Penajam (ANTARA) -
Kawasan Persemaian Modern (Nursery Center) Mentawir di Kelurahan Mentawir Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dibenahi untuk menunjang program penghijauan atau rehabilitasi hutan di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia baru bernama Nusantara.
 
Manajer Persemaian Modern Mentawir Yusuf di Penajam, Selasa, mengatakan, pembenahan kawasan persemaian itu berupa perluasan lahan persemaian sekitar 23 hektare yang ditargetkan rampung pada 2023.
 
Dari 23 hektare tersebut di antaranya 17 hektare sebagai lokasi persemaian bibit pohon dan enam hektare untuk embung serta fasilitas penunjang lainnya.
 
Dengan lokasi persemaian seluas 17 hektare tersebut kata dia, Persemaian Modern Mentawir dapat menghasilkan sekitar 15 juta bibit pohon per tahun dimanfaatkan untuk penghijauan kawasan IKN Nusantara.
 
Embung digunakan sebagai penyediaan air baku memanfaatkan Sungai Mandahan untuk memenuhi kebutuhan air bagi bibit-bibit pohon dengan skala besar di Persemaian Modern Mentawir tersebut.

Baca juga: GRP dukung pembangunan IKN dengan kedepankan produk ramah lingkungan
 
Embung direncanakan dibangun dengan luas 40.000 meter persegi dan kedalaman 4 meter, sehingga volume tampungan air pada embung meter 160.000 meter kubik, dengan rencana kapasitas pengambilan 40 liter per detik.
 
"Untuk mendukung kegiatan persemaian dibutuhkan salah satu sarana penunjang seperti embung," ujarnya.
 
Pembenahan persemaian di Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, merupakan wujud nyata keseriusan pemerintah pusat dalam menata lingkungan, utamanya di IKN Indonesia baru.
 
"Pembangunan IKN Nusantara, ditargetkan komposisi alam sebesar 75 hingga 80 persen sesuai konsep IKN Nusantara sebagai kota di dalam hutan atau forest city," katanya.
 
Menurut Yusuf,  Presiden telah menekankan bahwa lingkungan menjadi perhatian penting sehingga mendapat prioritas.
 
Bibit pohon yang disemai di Persemaian Modern Mentawir di antaranya kayu nyatoh, meranti, kapur, gaharu, dan jambu-jambuan.  "Penanaman pohon itu diharapkan akan menarik satwa seperti burung untuk masuk ke habitatnya di IKN Indonesia baru," katanya.

Baca juga: Pemerintah Australia tawarkan pembangunan IKN ramah lingkungan

Pewarta: Novi Abdi/Bagus Purwa
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022