Jakarta (ANTARA) - General Manager (GM) PSIS Semarang Wahyoe Winarto yang akrab disapa Liluk berharap tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan setidaknya 129 orang jangan sampai terulang.

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara tuan rumah Arema FC kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.

"Ini tragedi yang luar biasa. Bahkan, kalau tidak salah dengan jumlah korban meninggal terbesar kedua di dunia. Kami mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya," kata Liluk, saat dihubungi di Semarang, Minggu.

Baca juga: PSIS Semarang tunggu surat resmi penghentian Liga 1
Baca juga: Menpora minta edukasi suporter dimasifkan menyusul tragedi Kanjuruhan


Menurut dia, tragedi itu harus menjadi bahan evaluasi bagi semua "stakeholder", baik PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), organisasi suporter, hingga klub-klub sepak bola.

Sebab, kata dia, masih banyak laga-laga derbi yang akan dijalani di Liga 1 Indonesia musim ini yang masih tersisa, dan kemungkinan berulang terjadi kerusuhan jika kondisinya masih seperti ini.

"Bahkan, nanti malam kan jadwalnya ada laga derbi antara Persib melawan Persija. Jadi, kejadian ini harus mendapatkan perhatian serius," katanya menambahkan.

"Saya yakin klub-klub akan dikumpulkan setelah ini menyikapi tragedi di Malang. Sejauh ini belum ada informasi. Kami masih menunggu," ujar Liluk.

Baca juga: LaNyalla sesalkan pemakaian gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan

Saat ini, PT LIB pun sudah memutuskan untuk menghentikan pertandingan Liga 1 selama sepekan pascakerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, setelah laga Arema FC versus Persebaya.

Menyikapi keputusan itu, kata dia, PSSI tunduk terhadap kebijakan tersebut untuk menghormati berbagai pihak, termasuk keluarga korban tragedi di Kanjuruhan.

"Kita tidak pikirkan kompetisi dulu, kita hargai keluarga korban. Yang jelas, kita akan tunduk dengan putusan PT Liga (LIB) terkait Liga, apakah dihentikan sementara atau bagaimana," kata Liluk.

Sebelumnya, setidaknya 129 orang, termasuk dua polisi dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya.

Operator kompetisi PT LIB langsung menyetop Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama sepekan pascakerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, setelah laga Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10).

Baca juga: Viking: Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang jadi pelajaran berharga
Baca juga: Suporter PSM khawatirkan sanksi FIFA terkait tragedi Kanjuruhan

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022